Kabasurau.co.id: PADANG — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Bapak Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan rasa prihatin mendalam atas insiden yang menimpa pasangan suami istri di salah satu penginapan kawasan wisata Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Kamis (9/10/2025). Kejadian tersebut diduga disebabkan oleh paparan gas karbon monoksida dari alat pemanas air yang menyebabkan satu korban meninggal dunia dan satu lainnya masih dirawat intensif.
Dalam keterangannya di Padang, Senin (13/10/2025), Bapak Mahyeldi menyampaikan belasungkawa atas peristiwa tersebut. “Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujarnya dengan nada penuh keprihatinan.
Bapak Mahyeldi menegaskan bahwa peristiwa ini harus menjadi peringatan bagi seluruh kepala daerah di Sumbar agar memperketat pengawasan terhadap usaha jasa penginapan. Ia meminta Bupati dan Wali Kota di seluruh kabupaten dan kota menjadikan insiden ini sebagai momentum untuk memperkuat aspek keamanan dan keselamatan bagi wisatawan. “Ini penting menjadi perhatian Bupati dan Wali Kota. Setiap usaha penginapan harus benar-benar memenuhi standar keamanan dan perizinan sesuai ketentuan. Keselamatan pengunjung adalah hal utama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bapak Mahyeldi menyampaikan bahwa dirinya baru menerima informasi kejadian tersebut dari pemberitaan media. Ia berharap laporan resmi dari Pemerintah Kabupaten Solok segera diterima, agar dapat dijadikan dasar evaluasi bersama dengan pihak terkait. “Kita memang baru mengetahui dari media, disebutkan sementara penyebabnya karena paparan gas dari pemanas air. Tapi tentu, kita menunggu laporan lengkap dari Bupati agar bisa dikaji secara menyeluruh dan dicarikan langkah pencegahannya ke depan,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Sumbar, kata Bapak Mahyeldi, terus berkomitmen memperkuat tata kelola sektor pariwisata yang aman dan berkelanjutan. Ia menilai keselamatan wisatawan merupakan bagian penting dalam menjaga citra dan kenyamanan destinasi wisata di Sumatera Barat. “Sumbar dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Karena itu, seluruh pelaku usaha pariwisata, termasuk penginapan, wajib menjadikan keamanan dan keselamatan tamu sebagai prioritas. Ini tanggung jawab kita bersama,” ujarnya menegaskan.
Diketahui, dalam peristiwa yang terjadi di kawasan Alahan Panjang tersebut, seorang wanita bernama Ibuk Cindy Desta Nanda (28) dinyatakan meninggal dunia, sementara suaminya, Bapak Gilang Kurniawan (28), masih menjalani perawatan intensif akibat dugaan paparan gas beracun. Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk memperketat pengawasan dan memastikan seluruh penginapan wisata memenuhi standar keselamatan yang berlaku.
Dengan adanya evaluasi dan pengawasan ketat di lapangan, Pemprov Sumbar berharap kejadian serupa tidak kembali terulang di masa mendatang. Pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk melindungi wisatawan dan menjaga citra Sumatera Barat sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.
Sumber: Humas Sumbar | Redaksi: Kabasurau.co.id