Wahai saudaraku Kaum muslimin….
Didalam kitab Allah azza wa jalla terdapat petunjuk yang dapat menuntun kita untuk dapat bertahan didalam menghadapi kesulitan hidup. Dan Sekaligus memupuk harapan optisme didalam melewati cobaan dan rintangan dan cobaan. Dua ayat didalam kitab Allah jalla wa ‘ala telah menjelaskan tentang keyakinan seseorang mukmin akan menjadi obat yang paling manjur didalam pengaruh yang positif. Dan Membuat hati nya menjadi lebih senang dan gembira. Serta melapangkan dadanya, sebagaimana ia tumbuh menjadi pribadi yang senantiasa menantikan solusi dari Allah dari setiap permasalahannya dan jalan keluar dari setiap kesulitan nya. Keputusasaan tidak dapat memasuki hati yang menyadari keberadaan dari kedua ayat ini, sebagaimana tidak mampu memasuki kedalam jiwa yang memahami betul bagaimana baiknya.dua ayat yang dimaksudkan adalah : firman Allah jalla wa ‘ala
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ – ٥
Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,

اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ – ٦
sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
Dalam dua ayat ini terdapat janji Allah, yang memegang dan mengendalikan langit dan bumi. Dimana dirinya menegaskan bahwa setiap kemudahan dan jalan keluar selalu menyertai kesulitan. Dan Tidak ada suatu kesulitan kecuali dibaliknya ada kemudahan yang lebih besar dan lebih dominan dari Allah jalla wa ‘ala. Sesungguhnya itu merupakan Janji dari Allah kepada setiap hamba yang beriman. Maka Barangsiapa yang berserah diri dengan memurnikan kepada-Nya. Dan memurnikan tauhid untuknya. Dan menunjukkan harapan yang tulus kepadanya. Allah memberikan jalan keluar setiap kesulitannya dan solusi setiap masalahnya dan bantuan disetiap kesusahan nya. Allah berfirman :
فَإِذَا رَكِبُوا۟ فِى ٱلْفُلْكِ دَعَوُا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّىٰهُمْ إِلَى ٱلْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ.
Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).{Surat Al-Ankabut (29) Ayat 65}
Dan do’a dari dzun nun ‘alaihi salam,yang mana merupakan do’a yang bisa kita bacakan ketika kita mendapati kesulitan. Salah satu keutamaan nya adalah Allah akan memberikan pertolongan nya kepada orang yang ditimpa kesulitan tersebut. Firman AllahAllah :
وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَـٰضِبًۭا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَـٰتِ أَن لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَـٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ.
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ – ٨٨
Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.{Surat Al-Anbiya (21) Ayat 87-88}
Wahai saudaraku se-islam…
Sesungguhnya itu merupakan janji yang pasti dari Rabb yang maha Lembut. Maha Baik lagi pengasih sebagaimana Dia maha mencukupi kebutuhan dan maha penyembuhan dari segala penyakit. Dia juga menjanjikan siapa saja yang merendahkan diri dibawah keagungan-Nya dan menunjukkan kepasrahan dan ketundukan dihadapan kebesaran-Nya, kemudian mengarahkan perhatian padanya dan menunaikan perintah²-Nya niscaya Allah akan membereskan semua bentuk kekhawatiran dan problematika hamba tersebut. Barangsiapa yang menyakini subtansi ayat ini maka hati dan jiwanya akan menjadi tentram. Dadanya menjadi lapang, dan harapannya semakin tumbuh. Dengan demikian dia hanya perlu menanti sebentar datangnya jalan keluar dan kemudahan dari Allah.
Allah berfirman :
قُلِ ٱللَّهُ يُنَجِّيكُم مِّنْهَا وَمِن كُلِّ كَرْبٍۢ ثُمَّ أَنتُمْ تُشْرِكُونَ
Katakanlah: “Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya”.{Surat Al-An’am (6) Ayat 64}
Wahai orang-orang yang dilanda kesusahan, berserah dirilah kepada Rabb-mu dan panjatkan lah do’a dan kebutuhanmu kepada-Nya. Dan tumbuhkanlah harapan yang tulus kepada-Nya.
۞ وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ ۚ – ٨٣
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ – ٨٤
Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya
Hanya Allah jalla wa ‘ala 2x,yang mampu merubah kesulitan menjadi kemudahan, kemiskinan menjadi kekayaan, kesengsaraan menjadi kebahagiaan.
Takutlah kepada-Nya 2x wahai hamba² Allah, dan tunjukanlah kejujuran dan keikhlasan dan Kerendahan hati kepada-Nya, buktikan lah ketaqwaan kalian kepada Allah Allah jalla wa ala. Baik diwaktu lapang maupun diwaktu sempit. Maka niscaya kalian akan mendapati Allah dengan begitu dekat dengan pertolongan-Nya dan kemudahan jalan keluar dan bantuan-Nya untuk kalian. Allah jalla wa ‘ala berfirman :
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًۭا
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ – ٣
dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.
Allah jalla wa ‘ala berfirman :
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مِنْ أَمْرِهِۦ يُسْرًۭا
Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.
Berprasangka baiklah 2x kepada Rabb kalian, yakinlah akan ada jalan keluar dan kemudahan dan pertolongan telah nyata dari-Nya. Allah berfirman :
سَيَجْعَلُ ٱللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍۢ يُسْرًۭا
Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.
Didalam kitab muwattha’ imam Malik meriwayatkan.
قَالَ كَتَبَ أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ
يَذْكُرُ لَهُ جُمُوعًا مِنْ الرُّومِ وَمَا يَتَخَوَّفُ مِنْهُمْ فَكَتَبَ إِلَيْهِ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّهُ مَهْمَا يَنْزِلْ بِعَبْدٍ مُؤْمِنٍ مِنْ مُنْزَلِ شِدَّةٍ يَجْعَلْ اللَّهُ بَعْدَهُ فَرَجًا وَإِنَّهُ لَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرَيْنِ
“Abu Ubaidah bin Al Jarrah menulis surat kepada Umar bin Al Khattab tentang jumlah pasukan Romawi dan ketakutan (kaum muslimin) terhadap mereka. Lalu Umar bin Khattab membalas kepadanya, “Amma ba’du: Sekiranya turun penderitaan kepada seorang hamba yang beriman, niscaya Allah akan menjadikan kemudahan setelah itu. Sesungguhnya satu kesulitan tidak akan bisa mengalahkan dua kemudahan,
Kaum muslimin….
Bersabarlah ketika ditimpa kesulitan, dan buktikan lah sifat kesabaran kalian dengan tidak menodainya dengan keluh kesah dan keputus asaan. Barangsiapa yang meletakkan perhatian yang besarnya terhadap Allah, maka pasti selamat. Dan barangsiapa yang membuktikan kejujuran kepada-Nya, semua masalah pasti akan berlalu dari-Nya. Dia-lah Rabb yang Agung dan yang maha Lembut dan maha mengabulkan permohonan.
Marilah kita kembali kepada Allah, memohon kepada-Nya, merendahkan diri di hadapan-Nya
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Dan dekatilah Allah, niscaya akan datang kepada kalian segala bantuan dan kemudahan dan solusi dari Rabb yang maha Kuat. Maha Lembut lagi maha mengabulkan permohonan. Allah berfirman :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.{Surat Al-Baqarah (2) Ayat 186}
أَمَّن يُجِيبُ ٱلْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ ٱلسُّوٓءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَآءَ ٱلْأَرْضِ ۗ أَءِلَـٰهٌۭ مَّعَ ٱللَّهِ ۚ قَلِيلًۭا مَّا تَذَكَّرُونَ
Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).{Surat An-Naml (27) Ayat 62}
Allah jalla wa ala berfirman :
أَلَآ إِنَّ نَصْرَ ٱللَّهِ قَرِيبٌۭ
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Dan Nabi shallallahu alahi wasallam bersabda.
وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”
Khutbah kedua……
Kaum muslimin…
Menyikapi janji Allah yang maha mulia, terkait pertolongan ketika genting dan kemudahan saat sulit.hendaknya seorang hamba yang muslim menyadari bahwa apa yang menimpanya berupa kesulitan dan masalah dan musibah didunia ini,melalui semua itu Allah hapus dosa dan kesalahannya kecuali bagi siapa saja yang mau bersabar dan berharap pahala dari Allah. Dimana terdapat pahala yang berlimpah dibalik kesabarannya.
Siapa saja yang mau bersabar dan mengharapkan pahala maka ia akan mendapatkan apa yang diharapkannya.
Dari Abu Said Al-Khudri dan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya” (HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573.
Ketahuilah Allah subhana wa ta’la memerintahkan kita sesuatu yang Agung dan hati kita menjadi suci dengannya, dan dada kita menjadi lapang dengannya, kecemasan kita akan sirna dengannya dan perintah itu berupa memperbanyak shalawat dan salam kepada nabi yang mulia.