Terjemah Khutbah – Syaikh Dr. Faisal Al-Ghazzawi – Menikahlah dan Jauhi Zina!!

736

Khutbah pertama… bertaqwalah wahai Hamba-hamba Allah, karena ketaqwaan merupakan jalan menuju kebahagian-Nya. Wahai orang-orang yang beriman jika kalian bertaqwa kepada Allah maka Allah akan menjadikan bagi kalian petunjuk/pembeda.Wahai kaun muslimin… Sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia diatas fitroh nya yang lurus. Yaitu penciptaan yang telah Allah ciptakan diatasnya dan menjadikannya mereka tercipta dari fitrah tersebut, fitrah mencintai kebaikan, keutamaan dan keindahan. Serta membenci keburukan, kejahatan dan kejelekan. Allah menciptakan mereka dalam kondisi yang lurus sehingga mereka siap untuk menerima kebaikan ikhlas kepada Allah dan mendekat kepada-Nya. Dan Agama Islam adalah agama fitrah yang selamat. yang telah menciptakan fitrah adalah Rabb yang menurunkan agama yang lurus ini. Dan Menjadikannya syariat dan meridhoi-Nya, serta tidak menerima dari siapapun agama dari selainnya. Allah berfirman : فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًۭا ۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ.Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,(Surat Ar-Rum (30) Ayat 30) Wahai hamba Allah… Dan Meskipun manusia berbeda-beda dalam agama, latarbelakang dan etnis mereka, akan tetapi mereka semua telah bersepakat untuk menjaga kemanusian mereka dan keberlangsungan hidup dan tertata rapi kehidupan mereka.dan Penciptaan Allah ini yang telah Allah menciptakan mereka dengannya enggan menerima syahwat yang penyimpangan untuk mengendalikan fitrahnya. Ini berlaku dengan semua manusia sebab yang sifat sesuatu itu tidak dapat dijadikan sebagai patokan bahkan hal tersebut dengan menyeleneh. Karena itu tidak dapat dijadikan acuan orang telah terganggu fitrahnya oleh sesuatu yang telah menyakiti nya lalu merusak nya dan menghapus kejernihan hatinya sehingga pemahaman nya pun menjadi terganggu dan menganggap yang benar itu kebathilan dan menganggap kebathilan itu yang benar, dan memandang yang buruk itu baik dan baik itu buruk.halal dipandang haram, dan haram dipandang halal. Dari Hudzaifah bin yaman bahwasanya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : تُعْرَضُ الْفِتَنُ عَلَى الْقُلُوبِ كَالْحَصِيرِ عُودًا عُودًا فَأَىُّ قَلْبٍ أُشْرِبَهَا نُكِتَ فِيهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ وَأَىُّ قَلْبٍ أَنْكَرَهَا نُكِتَ فِيهِ نُكْتَةٌ بَيْضَاءُ حَتَّى تَصِيرَ عَلَى قَلْبَيْنِ عَلَى أَبْيَضَ مِثْلِ الصَّفَا فَلاَ تَضُرُّهُ فِتْنَةٌ مَا دَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ وَالآخَرُ أَسْوَدُ مُرْبَادًّا كَالْكُوزِ مُجَخِّيًا لاَ يَعْرِفُ مَعْرُوفًا وَلاَ يُنْكِرُ مُنْكَرًا إِلاَّ مَا أُشْرِبَ مِنْ هَوَاهُ.Fitnah-fitnah itu akan dihadapkan kepada hati, seperti tikar, satu serat satu serat. Hati mana saja yang menyerap fitnah itu, maka satu noda hitam tertempel dalam hatinya. Dan hati mana saja yang tidak menerimanya, akan tertitiklah pada hati itu satu titik putih, sehingga, jadilah hati itu dua macam; putih seperti batu pualam, sehingga fitnah apapun tidak akan membahayakannya selama ada langit dan bumi, sementara hati lainnya berwarna hitam legam, seperti teko atau ceret terbalik, tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemunkaran selain hawa nafsu yang diserapnya.Wahai hamba Allah… Mentauhidkan Allah dan tidak menyukutukannya adalah konsekuensi dari fitrah yang tertanam didalam diri semua manusia. Manusia sejati nya dilahirkan dalam kondisi lurus diatas fitrah islam. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ Artinya: “Tidaklah setiap anak kecuali dia dilahirkan di atas fithrah ,Oleh karena itu di dalam hadist qudsy, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: (Allah berkata):إِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمْ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ وَأَمَرَتْهُمْ أَنْ يُشْرِكُوا بِي مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا.Artinya: “Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba-hambaKu dalam keadaan hunafa’ (islam) semuanya, kemudian syetan memalingkan mereka dari agama mereka, dan mengharamkan atas mereka apa yang Aku halalkan, dan memerintahkan mereka untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak Aku turunkan keterangannya.”Akan tetapi apabila fitrah tersebut telah menyimpang dari akal, maka akal tidak difungsikan maka manusia akan tersesat dan mereka menyukutukan Allah dan menyembah berhala, batu, pohon, bintang dan syetan, sapi, tikus dll.nya.sebagainya dari sesembahan yang bathil. Dan Tuhan-tuhan palsu yang disembah selain Allah. Seiring dengan rusaknya fitrah mereka dan hilangnya petunjuk dari diri mereka maka mereka pun berjalan diatas kebathilan mereka dan lebih memilih kekufuran dari para keimanan bahkan sebagian mereka berupaya dengan gigih untuk menghalangi dari jalan Allah dan menyesatkan orang-orang beriman guna mengeluarkan mereka dari menyembah Allah yang maha Esa kepada penyembahan berhala dan mengembalikan mereka kepada fitrah yang lurus kepada kesesatan seperti mereka dan menjadi penduduk neraka. Dan Pengakuan terhadap sang Pencipta adalah perkara fitrah yang pasti ada didalam setiap manusia. Akan tetapi apabila fitrah tersebut menyimpang maka sebagian manusia mengingkari sebagian fitrah nya. Mengangkat fitrahnya dan mengalahkan akal sehat nya serta menabrak hal² ghaib. Sehingga ada orang yang mengingkari keberadaannya Allah. Dan Tidak percaya tentang adanya pencipta dan mengatur alam semesta ini. Padahal semua yang ada alam semesta ini menjadi bukti tentang keberadaan Allah. Keberadaan Allah yang kuasa dan ketuhanan dan kekuasan-Nya.Dan Dalam kondisi sempit dan genting biasanya fitrah manusia bangkit kembali. Maka disaat itu ia pun mentauhidkan Allah dan memurnikan ibadah kepadanya. Allah ta’la berfirman : وَإِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فِى ٱلْبَحْرِ ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلَّآ إِيَّاهُ ۖ . Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia.(Surat Al-Isra (17) Ayat 67) Akan tetapi sebagian yang lain nya menyimpang dari fitrahnya, yang tidak mengerti lagi dari kaum muslimin adalah mereka dilanda kesusahan dan dirundung derita dan ditimpa cobaan dan meninggalkan berdoa kepada Allah dan memohon pertolongan orang yang dianggap wali dan orang sholeh serta meminta darinya bantuan dan jalan keluar. Maka dalam hal ini mereka lebih buruk dari pada kaum musyrikin yang menyembah berhala. yang mana ketika mereka didalam kondisi sempit dan mara bahaya mereka mengadu kepada Allah semata dan melupakan berhala-berhala mereka dan demi mencari keselamatan, firman Allah ta’la :فَإِذَا رَكِبُوا۟ فِى ٱلْفُلْكِ دَعَوُا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّىٰهُمْ إِلَى ٱلْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَMaka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)(Surat Al-Ankabut (29) Ayat 65) Wahai Saudara-saudara sekalian…. Allah telah Mengaruniai laki-laki dan perempuan dengan penciptaan tabiat dan kekhususan yang membedakan antara satu dan yang lainnya. Allah ta’la berfirman : وَلَيْسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلْأُنثَىٰ ۖTidaklah laki-laki seperti perempuan. Dan ini adalah ciptaan Allah tidak ada perubahan dari ciptaannya. لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ.“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki”Akan tetapi apabila fitrah tersebut telah menyimpang. maka kita menemukan ada pemuda yang menyamarkan ciptaan aslinya dengan cara menyerupai perempuan dan memakai pakaian wanita dan mendayukan suaranya dan melembutkan tertawanya dan melenggak lenggokan jalannya dan melihat penampilannya yang sama sekali tidak menampilkan kelelakian nya. Sampai-sampai penampilan nya itu membuat kalian binggung apakah dia laki-laki atau perempuan. Demikian juga sebagian pemudi ada yang menyamarkan ciptaan aslinya dan menanggalkan tabiat perempuannya dan membangkang terhadap fitrahnya.dengan menyerupai laki-laki didalam kekhususan mereka dalam syariat maupun kebiasaan. Baik Dalam berbicara dan penampilan dan pakaian dan lain sebagainya. Dan Diantara hikmah yang besar yang Allah telah ciptakan pasangan laki-laki dan perempuan. Serta membekali masing-masing dari kedua fitrahnya cenderung dengan lawan jenis. Dan nikah didalam Islam merupakan jalan menyandingkan antara laki-laki dan perempuan. Ia adalah fitrah yang membutuhkan manusiawi Allah memberikan masing-masing keduanya hak tuk bersenang² dengan pasangannya dengan cara yang syar’i. Akan tetapi apabila fitrah itu telah menyimpang,kita menemukan sebagian pemuda meskipun ia telah mampu menikah. namun, ia enggan melakukan nya dengan alasan keterikatan, dan tanggung jawab dan akan ada yang merepotkan.dan Begitu juga dengan sebagian perempuan ada yang menolak untuk menikah karena enggan melakukannya. Dengan alasan, ia meyakini hal tersebut akan mengekang kebebasan dan dikendalikan oleh orang lain. Terkadang sebagian mereka yang memilih membujang baik dari laki-laki atau perempuan. Bahkan mereka melampiaskan hasratnya dengan hubungan yang diharamkan demi memuaskan hawa nafsu mereka.Dan Demikian juga, ketika fitrah itu telah menyimpang.maka dosa² besar pun dilanggar. Kehinaan dan kemungkaran dilakukan semisal homoseksual, lesbian dan tukar menukar pasangan. Juga apa yang disebut dengan perkawinan sejenis adalah ini jelas bukan perkawinan melainkan penyimpangan,mengganti fitrah yang lurus yang dikaruniaikan Allah. Merubah tabiat manusiawi melanggar naluri diletakan oleh Allah di makhluknya. Demikian lah jika fitrah seseorang menyimpang maka dia akan berada didalam kehidupan yang hina dan murahan. Dan ia tidak peduli dengan arah kondisi nya yaitu kehinaan, dan turun nya moral. Ujian lain yang dihadapi oleh masyarakat kaum muslimin akhir-akhir ini dan menjadi pemicu kekacauan dalam tatanan rumah tangga dan hancurnya pondasi kemasyarakatan adalah apa yang telah dilakukan sebagian para istri(semoga Allah berikan petunjuk) yang berusaha merombak pernikahan atau khulu’ dengan suami² mereka tanpa ada alasan syar’i atau karena sebab yang remeh. Demikian tersebut agar ia dapat kebebasannya. Tanpa terkekang, padahal setelahnya syetan berusaha merayunya agar terjerumus kepada hubungan yang terlarang dan terhina. Mereka terpengaruh oleh syubuhat pemikiran yang beracun. Yang mereka hirup pahitnya dan mengakibatkan kesengsaraan setelahnya. Wahai hamba Allah… Rasa cemburu merupakan tabiat fitrah manusia yang lurus, seorang yang baik akan cemburu terhadap keluarga dan harga dirinya. عَنْ الْمُغِيرَةِ قَالَ قَالَ سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ لَوْ رَأَيْتُ رَجُلًا مَعَ امْرَأَتِي لَضَرَبْتُهُ بِالسَّيْفِ غَيْرَ مُصْفَحٍ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَتَعْجَبُونَ مِنْ غَيْرَةِ سَعْدٍ لَأَنَا أَغْيَرُ مِنْهُ وَاللَّهُ أَغْيَرُ مِنِّي.Sa’d bin Ubadah mengatakan; ‘Kalau kulihat ada seorang laki-laki bersama istriku niscaya kusabet dengan pedang tepat dengan mata besinya. Berita ini sampai kepada Nabi ﷺ sehingga Nabi bertanya, “Apakah kalian merasa heran dari kecemburan Sa’d, sungguh aku lebih cemburu daripadanya, dan Allah lebih cemburu daripadaku.”Akan tetapi, ketika fitrah itu telah mmenyimpang. Seorang suami melepaskan tanggung jawabnya. Sehingga tidak ada lagi kewalian dan kepimpinan yang melalaikan rakyatnya dan tidak cemburu terhadapnya. Bahkan dia menyaksikan kemungkaran pada anggota keluarganya namun tidak sedikitpun wajahnya kelihatan marah. sebagaimana hadits berikut,Rasulullah ﷺ bersabda:ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟﻰَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣُﺪْﻣِﻦُ ﺍﻟْﺨَﻤْﺮِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻕُ ﻭَﺍﻟﺪَّﻳُّﻮْﺙُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻘِﺮُّ ﺍﻟْﺨَﺒَﺚَ ﻓِﻲ ﺃَﻫْﻠِﻪِ.“Tiga golongan yang Allah mengharamkan surga atas mereka: pecandu bir, anak yang durhaka kepada orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kemaksiatan pada istrinya (keluarganya).”Sesungguhnya diantara tabiat yang suci dan dicintai dan diridhoi adalah pantang berbuat zina. Dan merasa jijik dengannya. Oleh sebab itu Nabi ﷺ Suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!”Orang-orang pun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, “Diam kamu! Diam!”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Mendekatlah.”Pemuda itu pun mendekat lalu duduk.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Relakah engkau jika ibumu dizinai orang lain?”“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!” sahut pemuda itu.“Begitu pula orang lain, tidak rela kalau ibu mereka dizinai.”Lanjut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Relakah engkau jika putrimu dizinai orang?”“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!” pemuda itu kembali menjawab.“Begitu pula orang lain, tidak rela jika putri mereka dizinai.”“Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?”“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”“Begitu pula orang lain, tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai.”“Relakah engkau jika bibi – dari jalur bapakmu – dizinai?”“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.”“Relakah engkau jika bibi – dari jalur ibumu – dizinai?”“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinaiWahai hamba Allah… Rasa malu dan menghargai diri dan kewibawaan dan kehormatan adalah akhlak yang terpuji dan akhlak yang mulia yang selaras dengan fitrah lurus. Seorang pujangga dizaman jahiliyah sebelum islam berkata wanita dimasanya. Kerudung itu terjatuh padahal ia tidak ingin menjatuhkannya maka dia ambil kerudung itu sembari tangan menutup wajah. Ketika kerudung wanita itu terjatuh maka ia segera mengambilnya dan menutupi wajahnya dengan tangannya.tidak heran sebab fitrah terjadi menyeru kepada kehormatan perempuan dirinya menutupi auratnya dan tidak sembarang memamerkannya. akan tetapi ketika fitrah itu telah menyimpang ada sebagian wanita yang menanggalkan rasa malunya dan tidak peduli dengan wajahnya, perhiasannya, serta bagian tubuhnya terlihat oleh laki-laki yang bukan Mahram. Ada seorang pujangga masa jahiliyah yang menceritakan kondisi ketika itu ia menundukkan wajahnya ketika melihat istri tetangganya. Karena ia menghargai tetangga nya tersebut. Memelihara hak dan menjaga kehormatan dirinya ia berkata aku tundukkan pandanganku disaat tetangga perempuan ku muncul. Hingga ia masuk ke dalam rumahnya. Akan tetapi fitrah menyimpang dan orang melanggar batasan yang haram maka ia telah berkhianat atas tetangganya ia sengaja menyakiti istri-istri mereka dan melecehkannya. Dan boleh jadi ia melakukan hal yang lebih buruk dan lebih jahat dan lebih parah. Dan berbuat zina dengan istri tetangganya. Padahal Nabi ﷺ menyebutkan dosa yang paling besar. Wahai hamba Allah… Sesungguhnya kesucian batin dan dzohir, itu sejalan dengan fitrah yang lurus. Kesucian ucapan dan keindahan tuturkata adalah kemulian yang tinggi. Sedangkan kata-kata yang keji adalah akhlak yang rendah. Yang tidak diinginkan oleh jiwa. Kemulian dan fitrah yang lurus. Rasulullah ﷺ bersabda Sesungguhnya Allah membenci Orang-orang yang melakukan perbuatan keji dan ucapannya. Akan tetapi ketika fitrah itu menyimpang maka orang yang tidak malu berkata-kata kotor dan keji. Bahkan kata² kotor dan hina tersebut diterima. Dan sangat mudah tersebar. Dan terucap oleh lidah tanpa rasa keberatan. Dan Manusia itu dibekali oleh Allah naluri cinta dan kebersihan dan keindahan. Serta menghindari dari najis dan kotoran. Islam telah menganjurkan untuk melakukan rutinitas sunnah fitrah yang memperhatikan kebersihan manusia. Baik dzohir dan batin. dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu secara marfû’, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ : اَلْخِتَانُ، وَالِاسْتِحْدَادُ، وَتَقْلِيْمُ الْأَظْفَارِ، وَنَتْفُ الْإِبْطِ، وَقَصُّ الشَّارِبِ.Lima hal yang termasuk fitrah: (1) berkhitan, (2) mencukur bulu kemaluan, (3) memotong kuku, (4) mencabut bulu ketiak, dan (5) memotong kumis.Akan tetapi ketika fitrah itu menyimpang sikap seseorang menentang tabiatnya dan muncul lah darinya keburukan penyimpangan. Sebagian ada yang memanjangkan kuku sampai ia menjadi sarang kotoran. Disamping terlihat buruk dan terlihat buas. Dan Sebagian tertipu sehingga berfikir bahwa yang demikian itu adalah hiasan dan keindahan. Allah berfirman : فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ ٱلْقَيِّمِ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ يَوْمٌۭ لَّا مَرَدَّ لَهُۥ مِنَ ٱللَّهِ ۖ يَوْمَئِذٍۢ يَصَّدَّعُونَ.Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak (kedatangannya): pada hari itu mereka terpisah-pisah.(Surat Ar-Rum (30) Ayat 43) Khutbah kedua…. Kaum muslimin sekalian… Fitrah yang lurus itu adalah yang selamat dari pengaruh² negatif. maka ia akan mengenal kebenaran dan mengarah kepada kebaikan dan istiqomah dijalan Rabbnya. Dalam sebuah hadist. ِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ بِقَدَحَيْنِ مِنْ خَمْرٍ وَلَبَنٍ فَنَظَرَ إِلَيْهِمَا فَأَخَذَ اللَّبَنَ فَقَالَ لَهُ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَاكَ لِلْفِطْرَةِ لَوْ أَخَذْتَ الْخَمْرَ غَوَتْ أُمَّتُكَ.dari Abu Hurairah ia berkata, “Pada malam Rasulullah ﷺ diisra’kan, dihidangkan kepada beliau dua bejana; khamer dan susu. Lalu beliau memandangi keduanya seraya mengambil bejana yang berisi susu. Jibril ‘alaihissalam pun berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menunjukimu kepada fitrah, sekiranya engkau mengambil khamer maka engkau telah menyesatkan umatmu.”An-Nawawi rahimahullah berkata maksudnya(wallahu a’lam) beliau memilih tanda islam dan istiqomah, susu dijadikan sebagai simbol karena ia mudah dan baik, suci lagi lezat bagi yang meminumnya serta menyehatkan. Adapun khamar dia merupakan induk dari keburukan dan pemicu berbagai kerusakan dan kejahatan baik sekarang atau pun besok. Wahai hamba Allah…. Selama seseorang mengamalkan agama Islam ini dan konsisten terhadapnya dan istiqomah diatas nya maka fitrahnya akan tetap baik. Dan terjaga dari berbagai kerusakan. Dan Musuh agama ini mengetahui bahwa masyarakat muslim dilahirlan diatas akhlak Islam. mereka tidak akan menyimpang dari nilai-nilai agama dan mengikuti jalan kesesatan. Kecuali fitrah didalam anak² kalian telah dikaburkan. Jika tabiat tersebut telah menyimpang maka tidak ada pelindung lagi darin penyimpanan sikap buruknya prilaku serta rusaknya pemikiran. Wahai kaum muslimin… Betapa banyak orang yang menyerupai kepada pembangkangan terhadap fitrah. Diantara mereka ada yang mempromosikan sarana² pengganti fitrah manusia dan menyimpang kab melalui media sosial dan lainnya. Jika kita menghendaki kehidupan maka kita harus istiqomah dan meraih kebahagiaan. Maka kita harus tetap teguh diatas fitrah yang lurus yang telah Allah karuniakan. Kita hendaknya waspada agar tidak mengalami penyimpangan fitrah. Kita mesti berpegang petunjuk Allah dan manhaj nya yang lurus. Serta tidak berpaling darinya. Berpaling dari petunjuk Allah. Maka pasti akan menjadikan kehidupan seseorang didunia dan diakhirat sengsara, sempit berada pada azab yang terus menerus. Allah berfirman : وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةًۭ ضَنكًۭا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ أَعْمَىٰDan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.(Surat Ta-Ha (20) Ayat 124)

Comments

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here