Khutbah pertama
Wahai manusia sekalian..
Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah, bertaqwa lah kepada Allah -semoga Allah merahmati kalian- dan ketaqwaan merupakan cahaya bagi hati. Dan kunci dari segala yang berharga. Allah Ta’ala berfirman :
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّـٰدِقِينَ
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.Surat At-Taubah (9) Ayat 119
Wahai orang-orang yang beriman…
Dunia merupakan ladang untuk akhirat, dan kesenangan dan beserta hartanya merupakan titipan.dan orang yang bijaksana adalah yang pandai didalam mengatur segalanya dan setiap momennya.

Dan ini merupakan wasiat nabawiyyah secara keseluruhan nya dan nasehat muhammadiyah(pengikut Nabi Muhammadﷺ) dan ia merupakan cahaya bagi orang-orang yang beriman.pondasi bagi amalannya dan dengannya tercapai maksud dan tujuan. Imam Muslim meriwayatkan dari kitab shohih nya dari hadist abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi ﷺ bersabda
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
“ Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.
Wahai orang-orang pilihan Allah..
Sesungguhnya seorang hamba telah diperintahkan untuk bersungguh-sungguh didalam meraih hal-hal yang bermanfaat didalam perkara agama dan dunianya. Dan itu tidak lah ia tempuh dengan jalan yang benar dan sebab²nya dan serta kejujuran kepada Allah dan tawakkal kepada-Nya dan memohon pertolongan-Nya untuk meraih dan menyempurnakannya.
jika seseorang tidak melemparkan anak panah ke hal-hal yang bermanfaat maka ia termasuk orang yang lemah dan merugi dan tidak memperoleh kebaikan dan tidak mendapatkan kemulian dan tidak meraih hak agama dan tidak pula mencapai tujuan dunia.orang yang berjiwa besar akan selalu akan selalu mengejar ketinggian sedangkan kerendahan menjadi tujuan orang yang lemah jiwanya.
Wahai hamba Allah..
Perkara yang baik dalam agama adalah ilmu yang bermanfaat dan amalan sholeh.karena ilmu itu adalah kehidupan bagi hati dan asupan makanan bagi ruh.dan dengan nya kita memperoleh kemenangan baik dunia dan akhirat dan ilmu yang paling bermanfaat nya adalah ilmu tentang mengenal Allah dan Nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya.yaitu ilmu yang mengenal Allah beserta nama² dan sifat² Nya dan mengetahui perintah² dan Larangan² dan syari’at² dan hukum² dan kitab-kitab Nya.
Dan amalan sholeh adalah ibadah ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya ﷺ dengan mengerjakan apa² yang telah diwajibkan dan sunnah² dan apa² yang dianjurkan dengan ikhlas kepada Allah subhanahu wa Ta’ala dan dengan mengikuti tuntutan dari Rasulullah ﷺ dan itulah tujuan terbesar dari penciptaan manusia. Allah Ta’ala berfirman
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.Surat Adz-Dzariyat (51) Ayat 56
Dan sejatinya setiap hamba tidak mengambil apa² yang bermanfaat bagi duniawi dengan amalan yang menghasilkan buah atau dengan mendapatkan dengan cara yang halal dan baik untuk mencukupkan dirinya dan untuk menjaga wajahnya dan mendirikan kewajiban dirinya.dan memberikan nafkah kepada keluarga nya. Allah Ta’ala berfirman :
هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ ذَلُولًۭا فَٱمْشُوا۟ فِى مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا۟ مِن رِّزْقِهِۦ ۖ وَإِلَيْهِ ٱلنُّشُورُ
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.Surat Al-Mulk (67) Ayat 15
Dan jika seseorang telah mengarahkan usahanya dan telah mencurahkan kemampuannya dalam mencari hal-hal yang bermanfaat.namun ia juga tidak juga mencapai apa yang telah diharapkannya. maka hendaknya ia bernaung dibawah surga keridhoan terhadap apa yang telah Allah takdirkan dan tetapkan baginya dengan demikian keimanan nya bertambah dan hatinya menjadi tentram dan jiwanya menjadi tenang. Rasulullah ﷺ bersabda :
وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.” (HR. Muslim)
Allah Ta’ala berfirman :
وَلِكُلٍّۢ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا۟ يَأْتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.Surat Al-Baqarah (2) Ayat 148
Khutbah kedua
Bertaqwalah kepada Allah -wahai hamba-hamba Allah- ketahuilah, bahwasanya tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi seorang hamba dari sifat jujur kepada Allah subhanahu wa Ta’ala didalam perbuatan untuk meraih hal yang bermanfaat. Sehingga tekad dan tindakannya benar. Allah Ta’ala berfirman :
ۚ فَإِذَا عَزَمَ ٱلْأَمْرُ فَلَوْ صَدَقُوا۟ ٱللَّهَ لَكَانَ خَيْرًۭا لَّهُمْ
Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.Surat Muhammad (47) Ayat 21
Tulus nya tekad dengan dan kokoh diatasny. Sedangkan benaran tindakan akan diukur oleh subtansi dan tidak menyimpang dari tekad itu secara lahir dan batin dan demikian itu adalah arti yang mulia dari kejujuran keikhlasan dan kejujuran tawakkal manusia kepada yang benar adalah yang benar didalam keikhlasan dan tawakkalnya.