Khutbah Pertama…
Bertaqwalah kepada Allah -wahai hamba Allah- ikutilah jalan-jalan orang yang bertaqwa dan kembali kepada Allah yaitu yang mengambil dari dunia nya bekal untuk akhiratnya.yang mencari keridhoan Rabbnya dan mendahulukan nya dari pada keinginan diri dan hawa nafsunya.

Wahai hamba Allah….
Sesungguhnya diantara karunia Allah yang maha penyayang kepada hamba-Nya dan yang maha Lembut kepada mereka dan maha menganugerahkan berbagai rupa kenikmatan bagi mereka adalah bahwa Dia telah memerintahkan dengan segala kebaikan dan yang membahagiakan jiwa mereka dan membuat tenang hati mereka. Dan menjadikan baik kehidupan mereka dan menjadi sebab kesuksesan dan keberuntungan mereka didunia dan diakhirat. Diantara hal tersebut yang paling kuat dan paling pengaruh dan bekasnya adalah tiga perintah Rabbani yang mencakup tiga ayat didalam Al-quran, ayat tersebut menghimpun kaidah-kaidah syariat dalam perkara perintah dan larangan secara menyeluruh. Dan segala macam kebaikan masuk didalamnya dan didalam setiap kemuliaan tercakup padanya. Seluruh kebaikan dan ketinggian ada didalamnya dan dituntun kan oleh ayat tersebut. Ayat ini menegaskan prinsip-prinsip berinteraksi dengan sesama manusia dan menjelaskan bagaimana berbuat baik kepada mereka serta menunjukkan jalan keselamatan dari keburukan orang yang buruk dari mereka. Ayat tersebut adalah firman Allah yang telah difirmankan kepada manusia terbaik dan rasul yang paling mulia ﷺ yaitu firman Allah :
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ ١٩٩
Jadilah pemaaf, perintahlah (orang-orang) pada yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang bodoh.
Allah memulai perintah untuk suatu akhlaq yang terpuji yang mudah diucap dan tidak berat dilakukan membuat jiwa menjadi tenang dan mampu dilakukan tanpa adanya beban berat yang kesulitan padanya.berupa tuntutannya untuk melakukan sesuatu sempurna dan mencari-cari sesuatu yang tdk tampak demi menghilangkan kesusahan dan mencegah terjadi nya masalah. Selajutnya adalah perintah menyuruh kepada setiap kebaikan yang dikenal oleh akal sehat dan diakui kebaikan dan manfaat nya yang paling utama adalah mentauhidkan Allah serta segala perbuatan yang diperintahkan oleh Allah dan dianjurkan nya sebagaimana pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu jarir rahimahullah Ta’ala diantara nya adalah menyambung siapa yang memutus hubungan dan memberi siapa bagi siapa yang mau memberi dan memaafkan bagi siapa saja yang mau berbuat zhalim.
Wahai hamba Allah…
Ketika gangguan orang-orang yang bodoh merupakan perkara yang pasti ditemui dan tidak dapat dicegah terjadi maka datanglah perintah ketiga, yaitu berpaling dan jangan peduli dengan gangguan orang-orang yang bodoh tersebut, karena tindakan bodoh mereka tidak dihadapi dengan tindakan yang sama sebagai bentuk balasan untuk mengobati kemarahan akan tetapi mesti sabar terhadap gangguan mereka dan tetap berbuat baik kepada mereka itulah cara yang terbaik dan jalan yang pantas yang dipraktekkan oleh nabi pembawa rahmat dan petunjuk nabi Muhammad ﷺ baik kepada lawan maupun kawanya.sebagaimana mengamalkan atas perintah Allah, sesungguhnya Allah sebagaimana yang telah dikatakan oleh ibnul qoyyim rahimahullah yang memerintah kan nabi-Nya untuk bersabar bersama orang yang menyeru Rabbnya baik ketika pagi dan petang dengan mengharapkan keridhoan nya agar kedua matanya tidak berpaling dari mereka Allah menyuruhnya untuk memaafkan mereka dan memohonkan ampunan bagi mereka semenjak mereka bermusyawarah dan mendoakan mereka. Dan Allah telah memerintahkan nya untuk tidak menyapa orang yang mendurhakai nya dan berpaling dari perintahnya hingga dia bertaubat kembali kepada ketaatan.sebagaimana yang telah dilakukan oleh tiga orang sahabat yang berpaling diperang tabuk.
Allah juga telah menyuruhnya untuk menegakkan had(hukuman) terhadap siapa saja yang melakukan perbuatannya dengan konsekuensinya dalam hukuman tersebut tanpa membedakan status sosial mereka. Allah memerintahkan juga untuk menghadapi musuhnya darin syetan manusia dengan tetap berbuat perbuatan baik dan membalas orang yang berbuat keburukan dengan kebaikan dan yang melakukan tindakan bodoh dengan kesantunan dan dzalim dengan memberi maaf dan yang memutus hubungan dengan menyambungnya. Dan Dia telah memberitahukan padanya bahwa bila dia melakukan dengan yang demikian tersebut maka musuhnya akan berbalik jadi teman setia dan Allah juga menyuruhnya untuk menghadapi musuhnya dari syetan jin dengan memohon perlindungan kepada Allah dari keburukan mereka dan Allah telah menghimpun baginya kedua perkara ini pada tiga tempat didalam Al-Quran,
Allah Ta’ala berfirman :
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ ١٩٩
Jadilah pemaaf, perintahlah (orang-orang) pada yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang bodoh.
وَاِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّهٗ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ٢٠٠
Jika setan benar-benar menggodamu dengan halus, berlindunglah kepada Allah.Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Allah telah menyuruhnya untuk berlindung dari keburukan orang-orang yang bodoh yang tidak mempedulikan mereka dan membentengi diri dari keburukan syetan dengan memohon perlindungan kepadanya. Dan Allah telah menghimpun didalam ayat ini segenap akhlaq yang terpuji dan seluruh kebaikan. Sebab sesungguhnya orang yang ditaati.memiliki tiga kondisi ditengah manusia dia memilki hak atas mereka yang harus mereka penuhi sebagaimana dia memiliki perintah yang diperintahkan kepada mereka yang mana sering kali terjadi kelalaian dan ketidak taatan terhadap perintah tersebut maka Allah menyuruh diatas mereka dengan cara yang baik dan membuat mereka nyaman dan mudah tidak menyulitkan yaitu maaf yang tidak disertai keburukan dan beban.
Allah juga menyuruh untuk memerintahkan kepada mereka untuk berbuat kebaikan dan perintah tersebut juga harus dilakukan dengan cara yang baik pula, bukan dengan cara kekerasan dan cara yang kasar dan Allah memerintahkan untuk membalas tindakan bodoh orang-orang yang mereka berpaling dari mereka tanpa membalasnya dengan tindakan yang serupa dengan itulah keburukan mereka dapat dibendung.
Allah azza wa jalla berfirman :
قُلْ رَّبِّ اِمَّا تُرِيَنِّيْ مَا يُوْعَدُوْنَ ۙ ٩٣
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Ya Tuhanku, jika Engkau benar-benar hendak memperlihatkan kepadaku apa (azab) yang diancamkan kepada mereka,
رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِيْ فِى الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ٩٤
Ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku termasuk kaum yang zalim.”
وَاِنَّا عَلٰٓى اَنْ نُّرِيَكَ مَا نَعِدُهُمْ لَقٰدِرُوْنَ ٩٥
Sesungguhnya Kami benar-benar kuasa untuk memperlihatkan kepadamu (Nabi Muhammad) apa yang Kami ancamkan kepada mereka.
اِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ السَّيِّئَةَۗ نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا يَصِفُوْنَ ٩٦
Tolaklah keburukan (mereka) dengan (perbuatan) yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan.
وَقُلْ رَّبِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزٰتِ الشَّيٰطِيْنِ ۙ ٩٧
Katakanlah, “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan
وَاَعُوْذُ بِكَ رَبِّ اَنْ يَّحْضُرُوْنِ ٩٨
dan aku berlindung (pula) kepada-Mu, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.”
Allah Subhanahu berfirman
وَلَا تَسْتَوِى الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۗاِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ فَاِذَا الَّذِيْ بَيْنَكَ وَبَيْنَهٗ عَدَاوَةٌ كَاَنَّهٗ وَلِيٌّ حَمِيْمٌ ٣٤
Tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan) dengan perilaku yang lebih baik sehingga orang yang ada permusuhan denganmu serta-merta menjadi seperti teman yang sangat setia.
وَمَا يُلَقّٰىهَآ اِلَّا الَّذِيْنَ صَبَرُوْاۚ وَمَا يُلَقّٰىهَآ اِلَّا ذُوْ حَظٍّ عَظِيْمٍ ٣٥
(Sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak (pula) dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.
وَاِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ٣٦
Jika setan sungguh-sungguh menggodamu dengan halus (untuk meninggalkan perilaku baik itu), maka berlindunglah kepada Allah! Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Inilah tuntutan nabi ﷺ kepada seluruh penghuni di bumi dari kalangan jin dan manusia baik yang beriman maupun yang tidak beriman.kepadanya lah kita mengambil teladan dalam setiap perbuatan. Allah Subhanahu berfirman :
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْـَٔاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Khutbah Kedua…
Wahai hamba Allah…
Sesungguhnya berpaling dari orang-orang yang bodoh dan direalisasikan dengan meninggalkan bergaul dengan mereka dan tidak mendekat kepada mereka, dan tidak ada obat yang lebih yang ampuh tuk gangguan mereka lebih jauh dari permusuhan mereka dan lebih kuat atas hati mereka dari pada berpaling dari mereka dan berpaling dari mereka bahkan menjadi suatu keharusan, sebab mereka tidak mencari kebenaran jika tidak memilikinya dan tidak mengambil apa yang menyelisihi hawa nafsu mereka, bila mereka menemukan nya dan mereka tidak memperhatikan janji dan tidak memelihara kesetiaan dan tidak menerima Terima kasih suatu nikmat kecuali terus mereka dapatkan tetapi jika nikmat tersebut terputus maka Terima kasih itu berubah menjadi ingkar, dan pujian berubah menjadi celaan dan hubungan berubah menjadi terputus dan cinta berubah menjadi benci.
Bertaqwalah kepada Allah -wahai hamba Allah- hendaknya kalian memberikan respon yang cepat untuk maaf dan menyuruh kepada kebaikan dan tidak memedulikan orang-orang yang bodoh agar kalian meraih semua kebaikan dan terlindung dari keburukan agar kalian mencapai kebahagiaan didunia dan derajat yang tinggi diakhirat kelak.
Dan ingatlah selalu bahwasanya Allah telah memuliakan kalian dengan bersholawat dan salam kepada manusia yang terbaik.