Khutbah pertama
Bertaqwalah wahai -hamba-hamba Allah- dan ingatlah bahwasanya Dia menciptakan kalian agar beribadah hanya kepada-Nya, dan melarang selainnya.dan ikhlaslah didalam beragama dan didalam beramal.dan orang yang berbahagia itu adalah yang mengikhlaskan kepada Allah dan mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ sampai datang perintah Allah(maut).
Wahai kaum muslimin….
Dalam meneladani orang-orang pilihan dan contoh orang yang baik dan mengikuti jejak orang-orang yang bertaqwa dan berjalan dijalan mereka dan terdapat didalamnya kemenangan agung.dan keberuntungan mulia, dan kebahagiaan yang tiada bandingnya,dan kecerdasan yang tiada batasnya.
Dan pada ayat-ayat Allah sebutkan didalam kitab-Nya.berupa arahan mengikuti langkah orang-orang pilihan, dan jejak-jejak hamba-hamba yang rahman.dan jalan-jalan orang-orang yang sholeh.terdapat pesan yang dapat merealisasikan tujuan dan maksud ini.karena jalan-jalan ini yang semestinya ditempuh dan diikuti.dan diantara adalah firman Allah azza wajalla :
وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًۭا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَـٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَـٰمًۭا.
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.(Surat Al-Furqan (25) Ayat 63)
Sesungguhnya mereka berjalan dimuka bumi sebagaimana berjalannya orang-orang mukmin yang dinaungi dengan ketenangan dan dihiasi ketentraman dan dia tidak sombong dan angkuh, dan dia tidak mau menyombongkan diri dan tidak menghendaki kerusakan dimuka bumi.dan apabila orang yang jahil(tidak mengerti) mengatakan keburukan kepada mereka maka mereka tidak membalas dengan semisalnya, akan tetapi dengan membalas maaf dan ampunan, dan merelakan kesalahan.
maka mereka itu seperti apa yang dikatakan imam hasan al-basri rahimahullah berkata santun tidak bersikap bodoh.meski orang yang bersikap bodoh kepada mereka maka mereka tidak bersikap bodoh.
Ini adalah kondisi mereka disiang hari -wahai hamba Allah- lalu bagaimana dengan malam hari mereka ?!
sesungguhnya ia adalah sebaik-baiknya malam.malam yang putih bersinar dengan beragam ketaatan kepada Allah. Allah ta’ala berfirman :
وَٱلَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًۭا وَقِيَـٰمًۭا
Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.(Surat Al-Furqan (25) Ayat 64)
Mereka menegakkan kaki, dan mengalirkan air mata dan melirihkan suara penuh khawatir terhadap akhirat.dan berharap rahmat(kasih sayang) dari Rabb mereka, seraya khusyuk berdoa kepada Rabb mereka :
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا
Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.(Surat Al-Furqan (25) Ayat 65)
yaitu azab yang memnmbinasakan secara terus menerus dan merugikan yang selalu melekat.
Sungguh jahanam itu merupakan seburuk² tempat tinggal.ini merupakan sanjungan dan pujian bagi mereka.hal tersebut karena meskipun mereka berinteraksi dengan baik kepada sesama manusia.dan bersungguh-sungguh dengan maksimal di dalam beribadah kepada sang Pencipta tanpa menyekutukan nya dengan apapun.mereka senantiasa takut tertimpa azab.oleh karena nya mereka memohon kepada Allah dengan khusyuk agar dijauhkan dari azab itu tanpa peduli apa amalan mereka kerjakan.dan banyak nya bekal yang telah disiapkan mereka.
Adapun tentang nafkah mereka baik untuk diri mereka dan keluarga.maka sungguh mereka menempuh jalan yang adil.dan cara yang paling bijak.Allah berfirman :
وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًۭا.
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.(Surat Al-Furqan (25) Ayat 67)
Mereka berada dalam posisi dipertengahan dan adil, tidak boros dan tidak pelit.dan mereka tidak boros seperti kondisi orang-orang yang tampak dengan mewah dan tidak pula pelit seperti kondisi orang-orang yang membelengu tangan mereka dari kewajiban memberi nafkah, dan enggan untuk berbuat baik dan bakhil dengan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya.
Yang dikatakan ishraf(berlebih-lebihan) itu adalah yang membelanjakan harta pada sesuatu yang bukan pada tempatnya.maka menyebabkan terputusnya nafkah itu tanpa ada manfaat.
Adapun pelit, adalah menahan harta sehingga menyebabkan orang yang berhak mendapatkan nya tidak dapat meraih manfaatnya.
Dan di antara sifat-sifat hamba yang rahman juga adalah mmenggosongkan kerusakan dan menjauhi keburukan yang mana mereka membersihkan dari menyekutukan Allah dan membunuh jiwa tanpa haq yang diharamkan Allah dan berzina.sebagaimana telah disebutkan firman Allah azza wajalla :
وَٱلَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًۭا
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),(Surat Al-Furqan (25) Ayat 68)
Ini adalah bentuk cara mengikhlaskan agama kepada Allah, dan mempersembahkan semua jenis ibadah hanya kepada Allah semata. Didalam kesempitan mereka hanya memohon kepada-Nya.mereka meminta pertolongan, perlindungan dan pemeliharaan hanya kepada Allah semata.mereka tidak bersandar dalam segala urusan mereka kecuali kepada-Nya subhanahu.dan mereka hanya takut kepada Allah semata.
Itulah aqidah tauhid yang murni dan iman yang sempurna.yang dengan nya Allah angkat derajat suatu kaum hingga menjadikan mereka pemuka kebaikan.dengannya pula Allah merendahkan suatu kaum karena mereka membuang nya, dan meninggalkan nya.karena itu pantas setelah mereka mendapatkan apa yang telah diancamkan oleh Allah dalam firman-Nya :
إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّـٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍۢ.
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
Sebagaimana mereka membersihkan diri dari tindakan syirik, mereka juga membersihkan diri dari perbuatan kerusakan dimuka bumi.yang terlihat didalam tingkah laku didalam menumpahkan darah orang lain tanpa haq.membunuh jiwa yang suci dan membuat kekacauan sehingga menodai kehormatan, seperti melakukan kejahatan zina.
Sesungguhnya siapa yang menodai dirinya dengan kotoran kesyirakan dan melakukan tindakan membunuh jiwa yang terpelihara kesucian nya oleh syariat.atau melakukan kekejian zina, maka ia akan mendapatkan balasan dosa nya itu berupa azab yang pedih dan berlipat didalam neraka Jahannam pada hari kiamat.kecuali,apabila dia melakukan taubat nasuha didunia yaitu dengan meninggalkan perbuatan dosa itu.dan bertekad untuk tidak kembali kepadanya.dan mengembalikan sesuatu hak kepada pemiliknya.dan menyucikan dirinya dengan amal sholeh.dan sesungguhnya Allah telah menerima taubatnya, dan memaafkannya dan tidak menghukumnya.dan bahkan Allah membalas nya dengan pahala sebagai bentuk kasih sayang.dan kemurahan dan kebaikan Allah.sebagaimana Allah azza WA jalla berfirman :
إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلًۭا صَـٰلِحًۭا فَأُو۟لَـٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔاتِهِمْ حَسَنَـٰتٍۢ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًۭا رَّحِيمًۭا
kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Surat Al-Furqan (25) Ayat 70).
Keburukan yang telah berlalu berubah menjadi kebaikan dengan bertaubat nasuha tersebut.demikian itu, seperti yang dijelaskan oleh alhafiz Ibnu Katsir rahimahullah : itu dikarekan setiap kali seseorang mengingat dosa yang telah diperbuat dari masa lalu.lalu kemudian dia menyesalkannya dan meminta ampunan-Nya,maka dosa tersebut berubah menjadi ketaatan dengan tindakan tersebut.sebagaimana disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan secara shohih dari para salaf yang Allah ridhoi terdahulu rahimahullah.
Bertaqwalah kepada Allah, wahai hamba-hamba Allah….
Berbuatlah kebaikan dengan meneladani hamba-hamba Allah pilihan dan mencontoh mereka, dan menapaki jalan mereka dan mengikuti jejak mereka dan berhias dengan akhlaq baik mereka.karena mereka berada diatas petunjuk jalan yang lurus.maka berbahagialah seorang hamba Allah :
ٱلَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ ٱلْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُۥٓ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَىٰهُمُ ٱللَّهُ ۖ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَـٰبِ.
yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.(Surat Az-Zumar (39) Ayat 18)
Khutbah kedua…
Wahai hamba-hamba Allah…
Sesungguhnya ahli ilmu telah membagi sifat-sifat yang mana Allah telah mensifati mereka hamba-hamba Allah yang rahman ini. Dalam penutup surah al furqon yang Agung ini menjadi 4 bagian :
Yang pertamanya adalah menghiasi diri dengan kesempurnaan agama. Dan itu sebagaimana Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًۭا ……
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati….
Yang kedua, adalah mengosongkan dari kesesatan dan dari perbuatan-perbuatan kesyirikan.
Allah azza wa jalla berfirman :
وَٱلَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ…
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah….
Yang ketiga, adalah istiqomah diatas syari’at² islam. Dan Allah azza wa jalla berfirman :
وَٱلَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًۭا وَقِيَـٰمًۭا
Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.(Surat Al-Furqan (25) Ayat 64)
Dan firman-Nya :
وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ ….
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan….
(Surat Al-Furqan (25) Ayat 67)
Dan firman-Nya
وَلَا يَقْتُلُونَ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ…..
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar,
Dan firman-Nya :
وَٱلَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ ٱلزُّورَ ….
Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, …… (Surat Al-Furqan (25) Ayat 72)
Yang keempat, adalah do’a tambahan kebaikan kondisi didunia yaitu Firman Allah ta’ala :
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍۢ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.(Surat Al-Furqan (25) Ayat 74)
Bertaqwalah kepada Allah -wahai hamba-hamba Allah- dan berbanyaklah intropeksi diri dari empat sifat-sifat yang mulia ini.dan berhias dengan sifat-sifat ini. Dan menghindari kebalikan nya dengan mengosongkan dari sifat-sifat buruk maka dengan demikian kalian akan meraih kebahagiaan dan kesenangan dan keberuntungan dan keberhasilan.
اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ – ٧٥
Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam.
خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا – ٧٦
Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.
Comments
