Terjemah Khutbah Al-Haramain | Syaikh Dr. Ali Al-Hudzaify – Tauhid adalah Inti Dakwah Seluruh Nabi dan Rasul

348

Khutbah pertama…

Taqwa adalah jaminan untuk meraih keridhoan dari Allah ta’ala dan surga-Nya sebagaimana ia merupakan pelindung yang menepis kemurkaan Allah dan azab nya.

Kaum muslimin…
Raih lah keselamatan dan kebahagiaan dan tempuh lah jalan yang lurus dan menghimpun banyak jalan duniawi dan akhirat. Sebagaimana jalan tersebut mengantarkan kepada surga yang penuh kenikmatan.dan upayakan lah kebahagiaan kalian yang sejati dan penuhilah panggilan Rabb kalian dan menjalankan segala bentuk perintah-Nya dan bukalah pintu hati kalian untuk menerima panggilan Rabb kalian Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman :

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ٢١

Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ٢٢

(Dialah) yang menjadikan bagimu bumi (sebagai) hamparan dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untuk kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

Pada ayat yang mulia ini dari awal surah albaqoroh ini, Allah telah memerintahkan kita agar menyembah-Nya dan perintah tersebut adalah kebaikan dan kemurahan serta bentuk kasih sayang Allah kepada kita dan menunaikan perintah yang disebut membantu dan menunaikan perintah tsb membantu untuk mengantarkan kita kepada derajat(tingkatan) yang sempurna sebagai manusia dikehidupan dunia.dan melalui perintah agung itu jg lah Allah membimbing hamba-Nya yang sholeh kepada jalan yang diridhoi-Nya.

Hendaklah kita mengerjakan ibadah hanya untuk Allah agar menggapai kesempurnaan penghambatan diri kepada Allah, dan hendaklah kita perbaiki diri dengan benar-benar untuk mengerjakan setiap bentuk ibadah dan amal sholeh kepada Allah dan yang mana pada saat nya amal sholeh dan ibadah tersebut menjaga pemiliknya dari keburukan dan dari perbuatan keji dan dosa yang membinasakan, sebagaimana ia mengantarkan kepada surga yang dipenuhi dengan kenikmatan.

Dan Allah telah menjamin bagi siapa saja yang menunaikan penghambaan diri kepada-Nya, bahwa dia membawa diri kepada keselamatan akhirat dari siksa yang pedih. Siksa yang kepedihannya bertingkat².ibadah kepada Allah adalah tujuan sekaligus hikmah dibalik penciptaan dunia dan mahkluk lainnya.

Allah ta’ala berfirman :

وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ ٣٨

Tidaklah Kami ciptakan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya secara main-main.

مَا خَلَقْنٰهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ٣٩

Tidaklah Kami ciptakan keduanya, kecuali dengan hak. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.

Dan Allah Ta’ala juga berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ٥٦

Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.

مَآ اُرِيْدُ مِنْهُمْ مِّنْ رِّزْقٍ وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ يُّطْعِمُوْنِ ٥٧

Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku.

اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنُ ٥٨

Sesungguhnya Allahlah Maha Pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh.

Allah Ta’ala berfirman :

۞ اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ٦٠

Bukankah Aku telah berpesan kepadamu dengan sungguh-sungguh, wahai anak cucu Adam, bahwa janganlah kamu menyembah setan? Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu.

وَاَنِ اعْبُدُوْنِيْ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ ٦١

(Begitu juga bahwa) sembahlah Aku. Inilah jalan yang lurus.”

Allah Ta’ala berfirman :

وَالَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمِنَ الْاَحْزَابِ مَنْ يُّنْكِرُ بَعْضَهٗ ۗ قُلْ اِنَّمَآ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللّٰهَ وَلَآ اُشْرِكَ بِهٖ ۗاِلَيْهِ اَدْعُوْا وَاِلَيْهِ مَاٰبِ ٣٦

Orang-orang yang telah Kami berikan al-Kitab kepada mereka bergembira dengan apa (kitab) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad). Di antara golongan-golongan itu (Yahudi dan Nasrani) ada yang mengingkari sebagiannya. Katakanlah, “Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali.”

Para rasul alaihimu sallam dari yang pertama hingga yang terakhir semua nya menjadikan pembukaan dakwah mereka untuk memurnikan ibadah hanya kepada Allah dan menjauhi kesyirikan

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ ٢٣

Sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya. Lalu, dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Apakah kamu tidak bertakwa?”

Allah Ta’ala berfirman :

۞ وَاِلٰى عَادٍ اَخَاهُمْ هُوْدًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ ٦٥

(Kami telah mengutus) kepada (kaum) ‘Ad saudara mereka, Hud. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Tidakkah kamu bertakwa?”

https://www.youtube.com/watch?v=dmct2PbdwZUDari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengutus Mu’adz Radhiyallahu anhu ke Yaman Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّكَ سَتَأْتِيْ قَوْمًا أَهْلَ كِتَابٍ ، فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوْهُمْ إِلَىْهِ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ– ….

Sesungguhnya engkau akan mendatangi satu kaum Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), maka hendaklah pertama kali yang kamu sampaikan kepada mereka ialah syahadat Lâ Ilâha Illallâh wa anna Muhammadar Rasûlullâh….. (Imam Muslim)

Semua ibadah yang telah Allah wajib baik itu pula semua yang Allah larang, merupakan sebagaian hak-hak Allah yang wajib kita penuhi dan diantara hak-hak Allah yang lainnya adalah selalu diingat dan tidak dilupakan, ditaati dan tidak dimaksiati dan disyukuri dan tidak dikufuri dan dicintai dan melebihi cintanya seseorang kepada diri nya sendiri dan bahkan anak beserta keluarga nya.

Oleh karenanya kecintaan kepada Allah harus didahulukan dari kecintaan kepada segala sesuatu.dan disamping itu seorang hamba harus tunduk patuh kepada Allah secara sempurna. Allah satu² nya Tuhan yang berhak disembah semata karena sifat-sifat mulia yang menghiasi dirinya diantaranya keagungan, kesempurnaan dan kecerdasan dan kebanggan dan keramahan segala sesuatu dan karunia Allah sangat melimpah untuk hamba-Nya baik berupa kenikmatan yang tampak maupun yang tak tampak,dan disamping tersebut Nama-nama nya yang paling baik dan sifat-sifat nya adalah paling tinggi.

Dan perlu diingat bahwasanya karunia yang terbesar yang Allah berikan adalah penjelasan dengan detail ibadah-ibadah yang menuntun seseorang menuju keridhoan-Nya dan juga penjelasan tentang larangan² yang menyebabkan murka-Nya. Hal ini bertujuan agar seorang muslim benar-benar menjadi hamba Allah yang ikhlas dan selalu memiliki hubungan yang kuat dengan Rabb-nya dan senantiasa bersimpuh memohon kepada-Nya sehingga ia akan mendapatkan kebaikan yang banyak dan dijauhkan dari keburukan yang membinasakan. Allah Ta’ala mengangkat derajat hamba berdasarkan ibadah yang dikerjakan nya, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :

مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْعِزَّةَ فَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ جَمِيْعًاۗ اِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهٗ ۗ……١٠

Siapa yang menghendaki kemuliaan (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah. Kepada-Nyalah akan naik perkataan-perkataan yang baik dan amal saleh akan diangkat-Nya.

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

Allah Ta’ala berfirman :

وَلِلَّهِ ٱلْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِۦ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَـٰكِنَّ ٱلْمُنَـٰفِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ

….Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, ……

قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ: ” نَحْنُ قَوْمٌ أَعَزَنَا اللَّهُ بِالْإِسْلَامِ فَمَهْمَا ابْتَغَيْنَا الْعِزَّةَ بِغَيْرِهِ أَذَلَّنَا اللَّهُ.

Umar bin al-Khattab berkata : kami adalah satu kaum yang Allah berikan kemulian kerana Islam, maka apabila kita mencari kemulaian dengan selain Islam, niscaya Allah akan hinakan kita.

Orang yang paling tegar adalah orang yang mengtauhidkan Allah, dan sebaliknya orang yang paling rapuh adalah orang yang menyekutukan-Nya.

Allah Ta’ala berfirman :

مَثَلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلْعَنكَبُوتِ ٱتَّخَذَتْ بَيْتًۭا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ ٱلْبُيُوتِ لَبَيْتُ ٱلْعَنكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ

Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.

Tidak ada kenikmatan yang melebihi kenikmatan ibadah kepada Allah semata dan peribadatan yang membebaskan hamba dari belenggu perbudakan kepada tuhan-tuhan lain yang yang tidak memberikan manfaat sedikit pun, baik berupa patung-patung ataupun berhala-berhala dan sertakan menjauhkan diri dari hawa nafsu yang menghalangi seseorang dari kebenaran.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

أَرَءَيْتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَـٰهَهُۥ هَوَىٰهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya.

Mentauhidkan Allah dapat menjauhkan seseorang dari pengaruh buruk syubhat dan dari hal-hal samar yang merumuskan kepada kekufuran dan demikian pula ia menahan keinginan untuk menghalalkan apa yang telah Allah larang atau pun sebaliknya.

Tauhid telah mencegah seseorang untuk terjatuh kedalam kesyirikan.dan bentuk peribadatan kepada Allah mencakup ibadah-ibadah hati dan anggota tubuh lainnya.namun ibadah-ibadah hati lebih mulia dan utama diantaranya do’a keikhlasan dan keimanan dan keyakinan dan ketaqwaan, tawakkal dan ketundukan dan kecintaan kepada kepatuhan dan ketakutan dan mencintai seseorang karena Allah dan membenci sesuatu karena Allah. Dan karena nya sikap zuhud dan bersikap hati-hati dalam perkara dunia yang lainnya.

Penjelasan setiap makna amal tersebut termuat dalam kitab tafsir Ibnu jarir dan tafsir Ibnu Katsir dan madarijul salikin karya ibnul qoyyim.penjelasan mereka seperti madu murni dengan kualitas yang terbaik.

Para sahabat radhiyallahu anhum telah mengungguli di dalam setiap generasi.hal ini karena ke perhatian dan antusias mereka terhadap amalan-amalan hati.karena ia merupakan pilar-pilar bagi amalan badan. Dan amalan-amalan yang merupakan rukun islam yang lima. Adapun amalan yang lainnya adalah penyempurna baginya.

Apakah pernah terbesit di dalam pikiran kalian, mengapa ibadah kepada Allah ta’ala semata? Dan tidak menyekutukan-Nya adalah tujuan utama. Diantara alasan nya adalah kehidupan manusia tidak akan bisa berjalan dengan baik kecuali dengan nya.

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَوِ ٱتَّبَعَ ٱلْحَقُّ أَهْوَآءَهُمْ لَفَسَدَتِ ٱلسَّمَـٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ ……

Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya……

Disamping itu adalah hak-hak Allah yang harus dipenuhi terjaga didalam peribadatan kepada Allah.begitu pula dengan hak-hak Rasulullah ﷺ dan hak-hak kedua orangtua dan hak-hak pemimpin dan hak-hak kerabat dan hak-hak sesama makhluk. Dan balasan yang akan didapatkan bagi yang beribadah kepada Allah adalah apa yang Allah telah firmankan,

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

يٰعِبَادِ لَاخَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَآ اَنْتُمْ تَحْزَنُوْنَۚ ٦٨

(Dikatakan kepada mereka,) “Wahai hamba-hamba-Ku, tidak ada ketakutan bagimu pada hari ini (kiamat) dan tidak pula kamu bersedih.

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاٰيٰتِنَا وَكَانُوْا مُسْلِمِيْنَۚ ٦٩

(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang muslim.

اُدْخُلُوا الْجَنَّةَ اَنْتُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُوْنَ ٧٠

Masuklah ke dalam surga, kamu dan pasanganmu (dalam keadaan) dibahagiakan.”

يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِّنْ ذَهَبٍ وَّاَكْوَابٍ ۚوَفِيْهَا مَا تَشْتَهِيْهِ الْاَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْاَعْيُنُ ۚوَاَنْتُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَۚ ٧١

Kepada mereka diedarkan piring-piring dan gelas-gelas dari emas dan di dalamnya (surga) terdapat apa yang diingini oleh hati dan dipandang sedap oleh mata serta kamu kekal di dalamnya.

وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِيْٓ اُوْرِثْتُمُوْهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ٧٢

Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan apa yang selama ini kamu kerjakan.

لَكُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ كَثِيْرَةٌ مِّنْهَا تَأْكُلُوْنَ ٧٣

Untukmu di dalamnya (surga) buah-buahan yang banyak yang sebagiannya kamu makan.

Dan dalam praktek nya ibadah yang dilakukan oleh manusia bertingkat-tingkat antara satu dengan yang lainnya. Kedudukan yang pertama akan dicapai oleh seseorang apabila ia mengerjakan amal sholeh dengan mengharapkan Ridho dan pahala dari Allah. Maka dengan demikian ia telah menghimpun dua kebaikan.inilah derajat yang diraih oleh kaum muhajirin dan anshor serta orang-orang yang meneladani mereka dengan baik.

Allah Ta’ala berfirman :

لِلْفُقَرَآءِ ٱلْمُهَـٰجِرِينَ ٱلَّذِينَ أُخْرِجُوا۟ مِن دِيَـٰرِهِمْ وَأَمْوَٰلِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًۭا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًۭا وَيَنصُرُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّـٰدِقُونَ

(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.

Jadi maksud amal sholeh yang mereka kerjakan adalah untuk meraih keutamaan berupa pahala dan keridhoan Allah.

Allah Ta’ala berfirman :

وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ ….

Dan bersabarlah kamu(wahai Muhammad ) bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya…

Dalam ayat lainnya Allah berfirman,
Jika engkau benar-benar keluar untuk berjihad untuk ku dan untuk mencari keridhoanku maka janganlah kamu berbuat demikian.

Hendaknya kalian bersungguh-sungguh untuk mencari keridhoan Allah serta mengharapkan pahala dari Allah agar kamu masuk dalam golongan orang-orang yang meneladani para sahabat nabi dengan baik.

Adapun kedudukan yang kedua, adalah golongan yang mengerjakan amalan sholeh yang mengharapkan pahala dari Allah, namun terkadang lalai dari menghadirkan rasa harap Ridho Allah. Walau demikian mereka tetap berada didalam kebaikan dan amal sholeh nya dibalas dengan balasan yang sempurna.

Allah Ta’ala berfirman :

وَمَنْ أَرَادَ ٱلْـَٔاخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌۭ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًۭا

Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.

Selanjutnya kedudukan yang ketiga Adalah orang-orang yang tidak mengerjakan sebagian kewajiban sebagaimana semestinya, dan disisi lain ia terjerumus kedalam sebagian perbuatan dosa maka hal itu ia tdk lantas menjadi Menggugurkan perbuatan nya dan jika ia wafat dalam kondisi tersebut maka diakhirat ia berada dibawah kehendak Allah, jika Allah menghendaki akan mengampuninya maka ia akan diampuni namu, jika tidak dia akan diazab sesuai dengan kadar dosanya didunia.

Lalu kedudukan yang paling rendah dan paling berbahaya adalah kedudukan yang keempat, yaitu golongan yang terkadang mengerjakan ibadah sewaktu-waktu dan meninggalkan nya diwaktu lain. Maka statusnya di akhirat kelak sesuai dengan akhir amalannya perbuatan nya didunia.jika ia wafat dalam keadaan meninggalkan kewajiban ibadahnya ia terancam masuk kedalam neraka dan sebaliknya jika ia wafat dalam kondisi saat menunaikan ibadah maka Allah akan menghitungnya dengan kadar kezholiman yang dia lakukan.sehingga diakhirat kelak ia berada dibawah rahmat Allah.

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya……

Adapun selain empat golongan diatas mereka semua nya akan masuk kedalam neraka Selama-lama nya. Mereka adalah golongan orang-orang yang tidak menyembah Allah. Dan tdk beriman kepada-Nya. Dan tdk beriman kpd hari kiamat dan beriman kpd nabi Muhammad ﷺ. Termasuk didalam golongan orang-orang yang terjangkiti kemunafikan didalam keyakinan nya. Seperti orang yang membenci Agama Islam atau membenci sebagiannya.

Allah Ta’ala berfirman :

….إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

….Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.

Allah ta’ala berfirman :

إِنَّ ٱلْمُنَـٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرْكِ ٱلْأَسْفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.

Wahai saudaraku sekalian…
Jadilah kalian orang-orang yang terdepan didalam amalan sholeh dan raih lah Ridho dan pahala dari Allah dan jadilah orang yang beruntung.

Allah Ta’ala berfirman :

ثُمَّ اَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَاۚ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚوَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ ۚوَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِالْخَيْرٰتِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُۗ ٣٢

Kemudian, Kitab Suci itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami. Lalu, di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Itulah (dianugerahkannya kitab suci adalah) karunia yang besar.

جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا يُحَلَّوْنَ فِيْهَا مِنْ اَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَّلُؤْلُؤًا ۚوَلِبَاسُهُمْ فِيْهَا حَرِيْرٌ ٣٣

(Balasan mereka di akhirat adalah) surga ‘Adn yang mereka masuki. Di dalamnya mereka dihiasi gelang-gelang dari emas dan mutiara. Pakaian mereka di dalamnya adalah sutra.

Khutbah Kedua

Kerjakan lah amalan-amalan sholeh dan berprasangka baik lah kpd Allah, orang yang sukses adalah orang yang menyembah Allah dan memperhatikan kualitas amalannya. Dan memperbaiki persangkaan nyan kpd Allah.

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱلَّذِينَ هَاجَرُوا۟ وَجَـٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أُو۟لَـٰٓئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ ٱللَّهِ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dalam hadist qudsi Allah berfirman

قَوْلُهُ (يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي) أَيْ قَادِرٌ عَلَى أَنْ أَعْمَلَ بِهِ مَا ظَنَّ أَنِّي عَامِلٌ بِهِ

Makna sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Allah berfirman, “Aku menurut persangkaan hambaKu terhadapKu.” yakni : Allah mampu berbuat sesuatu (merealisasikan suatu perbuatan) atas dasar persangkaan hambaNya bahwa Allah akan berbuat demikian.” (Fathul Bari, hadits no. 7405)

Jangan sampai kita tidak memperdulikan amalan kita tersebut. Karena, Allah Ta’ala berfirman :

يَوْمَ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا انْظُرُوْنَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُّوْرِكُمْۚ قِيْلَ ارْجِعُوْا وَرَاۤءَكُمْ فَالْتَمِسُوْا نُوْرًاۗ فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُوْرٍ لَّهٗ بَابٌۗ بَاطِنُهٗ فِيْهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهٗ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُۗ ١٣

Pada hari (itu juga) orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu.” (Kepada mereka) dikatakan, “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu).” Lalu, di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di luarnya ada azab.

يُنَادُوْنَهُمْ اَلَمْ نَكُنْ مَّعَكُمْۗ قَالُوْا بَلٰى وَلٰكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ اَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْاَمَانِيُّ حَتّٰى جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ وَغَرَّكُمْ بِاللّٰهِ الْغَرُوْرُ ١٤

Orang-orang (munafik) memanggil mereka (orang-orang beriman), “Bukankah kami dahulu bersama kamu?” Mereka menjawab, “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri (dengan kemunafikan), menunggu-nunggu (kebinasaan kami), meragukan (ajaran Islam), dan ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang ketetapan Allah. (Setan) penipu memperdayakanmu (sehingga kamu lalai) terhadap Allah.

Tingkat lah kualitas ibadah kalian, berimanlah kepada Allah sepenuhnya.

Comments

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here