Khutbah Pertama
Wasiat yang terbaik dariku untuk kalian adalah wasiat Allah kepada Hamba-hamba-Nya,Allah ta’la berfirman

وَلِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ وَإِن تَكْفُرُوا۟ فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ غَنِيًّا حَمِيدًۭا
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.(Surat An-Nisa (4) Ayat 131).
Maka jadikanlah ketaatan kalian kepada Subhanahu wa Ta’ala sebagai jalan kalian untuk masuk kejalan keselamatan dan jauh dari azab nya, dan menjadikan ketaatan kalian kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ sebagai benteng penghalang antara diri kalian dari api neraka.
Wahai kaum muslimin sekalian…
Allah telah mengutus Rasul-Nya ﷺ untuk menyampaikan berita gembira kepada umatnya. Dan sebagai pemberi peringatan kepada musuh-musuhnya. Dan tidak lah diutusnya Rasul kecuali untuk dua tugas ini, yaitu Allah telah mengutus Rasul-Nya
وَمَا نُرْسِلُ ٱلْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ ۖ فَمَنْ ءَامَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.Surat Al-An’am (6) Ayat 48
didalam firman-Nya berapa ayat yang banyak dan mengabarkan berita gembira kepada setiap mukmin dan orang yang bersabar dan tunduk dan taat kepada-Nya.
Dan diantara cara Rasulullah ﷺ berdakwah dan menyampaikan nasehat dan ilmu adalah Rasulullah ﷺ akan mencari waktu yang sesuai dan kondisi yang sesuai dengan para sahabat untuk menyampaikan nasehat dan ilmu agar para sahabat tidak berpaling.sebagaimana didalam Hadist,
بعث رسول الله صلى الله عليه وسلم أبا موسى ومعاذ بن جبل إلى اليمن، قال: وبعث كل واحد منهما على مخلاف، قال: واليمن مخلافان، ثم قال: “يَسِّرَا وَلَا تُعَسِّرَا، وَبَشِّرَا وَلَا تُنَفِّرَا”. وفي رواية: “وَتَطَاوَعَا وَلَا تَخْتَلفَا”
Nabi ﷺ telah mengatakan kepada Abu Musa al Asy’ari dan Muadz bin Jabal Radhiallahu Anhu untuk mengutus mereka ke negeri Yaman dan beliau ﷺ bersabda kepada mereka berdua : permudahlah dan jangan dipersulit dan berilah berita gembira dan jangan membuat mereka lari dan bersepakat untuk tidak berselisih.
Ibnu Hajar didalam mensyarah Hadist ini, beliau mengatakan maksudnya adalah melembutkan hati mereka agar mereka tidak takut kepada islam. Karena kalau diawal sudah dikeraskan maka mereka akan lari dari agama islam. Begitu juga dengan mencegah kemungkaran harus lah dilakukan dengan cara yang lembut agar orang-orang dapat menerima dakwah tersebut.
Didalam mengajarkan suatu ilmu juga perlu dengan cara bertingkat-tingkat juga. Karena suatu perkara itu ketika mudah diawal nya maka orang tersebut akan senang ketika masuk ke dalam perkara tersebut maka ia akan menerima perkara tersebut dan hasilnya menjadi lebih baik.(selesai perkataan beliau).
Wahai Hamba-hamba Allah…
Memberikan berita gembira adalah diantara akhlak nabi ﷺ yang terpuji adalah nabi ﷺ akan memuji bagi setiap orang yang berhak menerima pujian tersebut dan nabi ﷺ dengan ketinggian. Karena perkataan beliau ﷺ menjadi motivasi dan agar yang lainnya selalu mentaati Allah tabaroka wa Ta’ala.
Oleh karena nya seorang muslim hendaknya selalu memberi kabar gembira kepada pengikutnya untuk mengamalkannya. Dan telah datang dari nabi ﷺ, bahwasanya nabi ﷺtelah bersabda
: قَالَ: «اذْهَبْ بِنَعْلَيَّ هَاتَيْنِ، فَمَنْ لَقِيتَ مِنْ وَرَاءِ هَذَا الْحَائِطَ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبُهُ، فَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ»
Sambil berkata beliau memberikan kedua sandalnya kepadaku, “Wahai Abu Hurairah, bawalah kedua sandalku ini, dan siapapun yang kau temui di balik kebun ini ia bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan ia menancapkan keyakinan ini dalam hatinya, maka berilah kabar gembira kepadanya dengan surga.”(HR.imam Muslim)
Diantara perkara yang penting agama islam, merupakan perintah adalah dengan barangsiapa yang mengerjakan ketaatan karena ia memberi semangat untuk bersungguh-sungguh didalam beribadah
Rasulullah ﷺ bersabda menggunakan cara memberi kabar gembira dengan memberikan motivasi semangat didalam kesungguhan beribadah, Rasulullah ﷺ bersabda berilah kabar gembira kepada siapa yang berjalan ke masjid dalam kegelapan malam dengan cahaya yang sempurna dihari kiamat kelak.(diriwayatkan oleh Ibnu Majah)
Pada suatu hari nabi ﷺ sholat isya bersama para sahabat sebelum mereka pulang, nabi ﷺ bersabda kepada mereka : tunggu dulu, dan bergembira lah sesungguhnya diantara nikmat dari Allah yang diberikan kepada kalian adalah tidak ada orang diantara manusia yang saat ini yang sholat kecuali kalian, maka abu musa al asy’ari radhiyallahu anhu berkata kami pulang dalam keadaan yang penuh kegembiraan yang dikarenakan dengan apa yang telah kami dengar dari nabi ﷺ. (HR Bukhari).
Maka Seorang muslim ketika dalam keadaan yang susah memerlukan seorang yang bisa menghilang rasa kesedihan dan kegelisahannya dan membuat dia menjadi bergembira. Dan membuat dia menjadi mudah mencari jalan keluar dari masalah tersebut dan dengan menyampaikan pahala yang akan dia dapatkan dikedepan hari.
Suatu hari nabi ﷺ mendapati ummul alaa’ dalam kondisi yang sakit, maka nabi ﷺ bersabda kepada nya : bergembiralah ummul ala’,sesungguhnya kesakitan seorang muslim yang di alami itu akan menghapuskan dosanya sebagaimana api menghilangkan kotoran besi.(HR Tirmidzi).
Wahai hamba Allah sekalian…
Seorang mukmin adalah seorang pemberi berita gembira ketika orang ramai dia merasa sedih, dia berusaha memasukkan bahagia kedalam hati-hati mereka dan menghilangkan segala kegelisahan mereka.
dan zaid bin arqom pernah menulis surat kepada anas bin malik radhiyallahu anhu, beliau mengucapkan duka atas meninggalnya anak dan kaumnya ketika kejadian harrah yang mana merupakan peristiwa berdarah Madinah pada tahun 63 hijiriyyah yang mana zaid arqom berkata aku akan menyampaikan satu gembira dari Allah Subhanahu ta’la dari Rasulullah ﷺ beliau bersabda : ya Allah ampunilah orang-orang Anshar dan anak-anak anshar dan cucu-cucu mereka 2x (HR.imam Ahmad dalam musnad)
Wahai kaum muslimin sekalian…
Allah tabaroka wa ta’la telah menjanjikan
Allah ta’la berfirman:
لَهُمُ ٱلْبُشْرَىٰ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ ۚ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَـٰتِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.
لَهُمُ ٱلْبُشْرَىٰ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ ۚ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَـٰتِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.
Imam muslim menjelaskan maka ia merupakan satu gembira
Dan diantara berita gembira yang disegerakan dan didapatkan oleh seorang muslim adalah ucapan yang baik dari saudaranya muslim. Dan ia bersyukur atas kebaikannya. Dan ini merupakan diantara berita gembira dari Allah. Rasulullah ﷺ bersabda : apabila seorang muslim muslim mendapatkan pujian maka itu merupakan berita gembira yang disegerakan.
Dan dikatakan kepada Rasulullah ﷺ apakah engkau melihat seorang mengerjakan suatu amalan kemudian dia dipuji oleh manusia maka itu adalah berita gembira yang disegerakan untu orang yang beriman.
Wahai Hamba-hamba Allah(2x)
adakah dari semua yang telah kita jelaskan, hendaknya kita tidak menjadi orang-orang yang menyebarkan keburukan atau sebab dari keburukan dan menakut-nakuti orang. Atau sebaliknya menyebarkan kabar gembira dan memberikan motivasi dalam kebaikan dan mengajak jiwa-jiwa manusia didalam kebaikan saling membantu didalam kebaikan dan saling menguatkan tekad sehingga kita menjadi pemberi berita gembira kpd teman-teman kita yang lainnya. Dan menghidupkan cita-cita mereka akan akhirat dengan mengerjakan nya.
Bertaqwalah -wahai orang-orang yang beriman- berilah kabar gembira dan janganlah berpaling
وَالَّذِيْنَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوْتَ اَنْ يَّعْبُدُوْهَا وَاَنَابُوْٓا اِلَى اللّٰهِ لَهُمُ الْبُشْرٰىۚ فَبَشِّرْ عِبَادِۙ ١٧
Orang-orang yang menjauhi tagut, (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali (bertobat) kepada Allah, bagi mereka berita gembira. Maka, sampaikanlah kabar gembira itu kepada hamba-hamba-Ku.
الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدٰىهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمْ اُولُوا الْاَلْبَابِ ١٨
(Yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah ululalbab (orang-orang yang mempunyai akal sehat).
Khutbah kedua
Wahai manusia sekalian…
Bertaqwalah kepada Allah ta’la dan berpegang teguh lah agama islam dengan pegangan yang kuat. Dan jauhilah kemurkaan Allah karena sesungguhnya kaki-kaki kalian didalam neraka tidak akan kuat.
Dan ketahuilah, bahwasanya maut telah ditentukan dan pasti akan menjemput kalian dan orang yang disekitar kalian dan bersiaplah dengan mempersiapkan untuk bertemu rabb kalian dan berpeganglah kepada Kitabullah yang maha perkasa karena ia adalah sebaik-baik perkataan dan hukum sangat adil dan Kata-kata nya sangat benar dan janji benar.
Dan hendaknya kalian berpegang dengan sunnah Nabi kalian ﷺ karena sesungguhnya ia adalah penjelasan dari Al-Quran dan gigit lah dengan gigi geraham kalian dan jauhilah kalian dari perkara² yang tidak ada contoh dalam agama dari Rasulullah ﷺ dan syariat karena sesungguhnya setiap perkara yang baru dalam agama merupakan bid’ah dan setiap bid’ah sesat dan setiap kesesatan tempatnya dineraka.