Terjemah Khutbah Al-Haramain | Syaikh Dr. Abdulbaari Al-Tsubaiti – Investasikan Masa Mudamu untuk Ilmu

387

Khutbah pertama.

۞ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍۢ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ ضَعْفٍۢ قُوَّةًۭ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍۢ ضَعْفًۭا وَشَيْبَةًۭ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْقَدِيرُ

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.(Surat Ar-Rum (30) Ayat 54)

Ayat dari Kitabullah ini telah menggariskan rambu-rambu perjalanan hidup manusia dan kondisi yang dilaluinya, bermula dari kondisi lemah lalu berlanjut kepada kondisi yang kuat dan kemudian berakhir kepada kondisi yang lemah, seperti sedia kala. Masa kanak-kanak lalu berlanjut ke masa muda lalu masa tua.dan kita melihat dengan jelas fase-fase hidup ini pada orang-orang sekitar kita dan bahkan pada diri kita sendiri.

Setiap fase kehidupan tsb manusia selalu dibarengi suatu yang tidak keberdayaan padanya manusia tidak mengetahui sama sekali sesudahan segala urusan nya.dirinya tidak bisa menjamin berlangsung hidup nya walau ia pun tidak mengetahui apa yang apa yang akan terjadi esok hari.

Fase pertama adalah ketika manusia terlahir sebagai bayi, ketika itu ia tidak mampu mengurus diri sendiri dan tidak juga memahami keadaan sekitarnya.dan dia sungguh lemah badannya, pendengaran nya, penglihatannya dan daya tangkap nya.kemudian Allah membekalinya dengan kekuatan secara bertahap.dan melengkapi nya dengan kebutuhan bagi pertumbuhan nya.sungguh Allah Maha Kuasa didalam memenuhi segala kebutuhan tiap hambanya.

Orang yang memperhatikan kondisi ketidak berdayaan dirinya pada masa kanak-kanak akan sadar bahwa dirinya dalam kehidupan ini sdg meniti jalan yang telah ditakdir kan oleh Allah sebagai penciptanya dan pelindungnya.yang demikian luas karunianya sekaligus menyadari betapa besar kebijaksanaan dan kasih sayang dan kemurahan Allah.

Kitalah makhluk termiskin yang sangat membutuhkan pertolongan dari Allah.dalam setiap fase kehidupan ini.

Dan ketika berada dalam puncak fase ini, terkadang seorang melupakan karunia ini. Sehingga muncul sikap arogansi dan tega mendzolimi orang lain dengan kekuatan diri yang dibanggakannya.

Kemudian Dia menjadikan kamu kuat setelah keadaan lemah itu. Masa muda, merupakan masa-masa terbaik yang dilalui setiap manusia. Kemauan yang keras dan semangat yang membara biasa nya menghiasi masa-masa ini.sehingga banyak kesuksesan keberhasilan dan prestasi yang dicapai.

Diharapakan bagi siapa pun yang menikmati masa ini agar membuang jauh-jauh rasa malas dari pelupuk matanya.dan berlari kencang menembus rintangan.dan rasa tinggi mewujudkan cita-cita hidupnya.hendaknya anak muda Senantiasa menjauhi hal-hal yang remeh dan rendah.dan hendaknya ia menginvestasikan masa mudanya untuk ilmu dan aktivitas produktif.dan menambah wawasan pikirannya. Dan menguatkan keimanan kepada Rabbnya.Hendaknya pemuda itu meninggal kan jejak harum dalam masyarakat.

(Menit 03:56)
Dari Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam ,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ.
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara
(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
(5) Hidupmu sebelum datang matimu.”

Barangsiapa yang istiqomah dengan suatu perintah, lalu tumbuh bersamanya dan ia senantiasa menjaga nya, maka Allah akan wafatkan dia kondisi tersebut.

(Menit 05:26)
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:…
وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ
Diantara nya adalah,….seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,

Meskipun seorang telah mencapai puncak kekuatan nya pada masa muda nya namun nyatanya hal tersebut akan berakhir tua jg.karena keabadian merupakan suatu yang mustahil baginya. Allah Ta’ala berfirman:
(Menit 04:50)
ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍۢ ضَعْفًۭا وَشَيْبَةًۭ ۚ
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya

Dan ini merupakan sunnatullah yang telah ditetapkan, tidak lah bulan yang mencapai bulan purnama nya melainkan ketika waktunya ia kembali menjadi bulan sabit lagi.

كانَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَاقَةٌ تُسَمَّى العَضْبَاءَ، لَا تُسْبَقُ – قَالَ حُمَيْدٌ: أَوْ لَا تَكَادُ تُسْبَقُ – فَجَاءَ أَعْرَابِيٌّ عَلَى قَعُودٍ فَسَبَقَهَا، فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى المُسْلِمِينَ حَتَّى عَرَفَهُ، فَقَالَ

“dari anas bin malik radhiyallahu anhu ia berkata Dahulu Nabi Shallallahi ‘alaihi wa sallam memiliki seekor unta betina yang diberi nama Al ‘Adhba, tidak pernah terkalahkan (dalam pacuan kuda)- berkata Humaid (perawi dari Anas bin Malik), atau hampir-hampir tidak pernah terkalahkan – hingga datang seorang Arab Badui dengan tungganganya berhasil mengunggulinya. Maka hal tersebut membuat kaum muslimin (para sahabat) merasa kecewa hingga Rasulullah Shallallahu a’aihi wa salam pun dapat mengetahui kekecewaan tersebut. Maka beliau ﷺ pun berucap.
‌حَقٌّ ‌عَلَى ‌اللَّهِ ‌أَنْ ‌لَا ‌يَرْتَفِعَ شَيْءٌ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا وَضَعَهُ
“Merupakan hak atas Allah, bahwasanya tidaklah sesuatu dari dunia ini naik (menjadi tinggi) kecuali Allah pasti akan merendahkannya”.
(H.R Bukhari no. 2872, dan juga no.6501 dengan redaksi yang sedikit berbeda)

Barangsiapa yang menjalankan masa tua maka ia akan mendapatkan arti dari masa tua nya.apa yang menjadi setelahnya.
Allah azza wa jalla :
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ ۖ
Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?

Pemberian peringatan itu adalah masa tua itu sendiri.

Dan menempatkan orang tua ketika rambut sudah memutih sesuai dengan kedudukannya dan mengetahui kapasitasnya dan memberikan perhatian kepada nya.merupakan petunjuk,
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ إِجْلَالِ اللهِ إِكْرَامَ ذِي الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ…
“Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah adalah menghormati seorang muslim yang beruban (sudah tua),

Barangsiapa yang merenungi ayat ini, dari fase-fase kehidupan ini dan dimulai dari fase lemah kemudian beralih kepada kuat dan kembali lagi kepada fase lemah.maka hal itu akan menuntut nya kepada keimanan kepada hari kebangkitan dan hari dikumpulkan manusia dari Liang kubur.

Dan sejati nya masa muda akan berlalu, dan kondisi kesehatan akan turun dan kesenangan didunia akan fana.dan kemudian ajal akan datang menjemput. Allah Ta’ala berfirman :
وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَٰدَىٰ كَمَا خَلَقْنَـٰكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍۢ…
Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya,

Peralihan ini dari fase kuat ke fase lemah kembali. Memberikan pelajaran bahwasanya segala sesuatu nya dapat berubah setiap saat kembali.setiap yang datang pasti akan pergi dan suatu yang sedikit pasti akan bertambah banyak.dan rasa sakit pasti akan berakhir dan musibah pasti akan berlalu.dunia akan senantiasa berputar naik dan turun dan Allah Maha bijaksana didalam setiap waktu. Pada kondisi tertentu ada kalanya seorang muslim kehilangan sebagian kekuatan yang dimilikinya seiring berakhirnya fase tersebut.sehingga terkadang dapat memberikan pengaruh didalam pergaulannya.

Khutbah kedua…..

Aku wasiat kan untuk diri pribadi dan untuk kalian agar selalu bertaqwa. Dan taqwa merupakan nikmat kekuatan dengan melazimkan istighfar dan bersegera bertaubat apabila jatuh kedalam dosa.Allah Ta’ala berfirman melalui lisan nabi nya Hud ‘alaihi salam :
وَيَـٰقَوْمِ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًۭا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا۟ مُجْرِمِينَ
Dan (dia berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa”.(Surat Hud (11) Ayat 52)

Dan jangan seorang muslim melupakan bahwasanya tingkatan kekuatan dan ia yang paling kuat adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan telah memberikannya kekuatan dan faktor-faktor pendukung nya.apabila kekuatan tsb hilang dari kaum muslimin.apabila ia sertakan dengan kebersamaan kepada Allah maka ia akan menjadi kekuatan yang kuat dan kokoh. Allah Ta’ala berfirman :
وَٱذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوُۥدَ ذَا ٱلْأَيْدِ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ
dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan).

Comments

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here