Terjemah Khutbah | Syaikh Saud Bin Ibrahim Al Shuraim – Vaksinasi Ikhtiar Mengatasi Pandemi, Terjemah Khutbah Masjidil Haram, 12 Muharram 1443 H / 20 Agustus 2021 M
Transkrip :
Tidak wasiat yang lebih agung yang melebihi wasiat untuk selalu bertaqwa kepada Allah Ta’ala karna ia adalah kendali bagi orang-orang yang beriman dan pengekang hawa nafsu. dengan jugalah tercapai istiqomah didunia dan keselamatan diakhirat kelak. Dan atas rahmat Allah yang maha pengasih dan lagi penyayang. Pasti tidak akan merugi dan tidak akan pernah merugi orang mengikuti ketaqwaan dan berjalan dijalan-Nya.

إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى جَنَّٰتٍ وَنَهَر
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai”
فِى مَقْعَدِ صِدْقٍ عِندَ مَلِيكٍ مُّقْتَدِرٍۭ
“Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa”.
Wahai Manusia sekalian…
Salah satu dari sunnatullah terhadap hamba-hamba-Nya baik individu nya maupun kelompok nya adalah bahwasanya Allah memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya diatas diseluruh muka bumi dan juga diatas diri mereka sendiri. dan menguji mereka dengan cobaan berupa ketakutan dan kelaparan dan kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, sebagai ujian darinya untuk membedakan mana orang yang sabar 2x…dan mana orang yang ridho dan mana orang yang beramal dengan orang yang pemalas. Dan barangsiapa yang bersabar maka dia akan beruntung.karna ia mengetahui bahwasanya semuanya itu datang nya dari sisi Allah. Barangkali bisa jadi sesuatu yang memudhoratkan itu bermanfaat dan bisa jadi juga dibalik ujian itu ada anugrah.
Dan diantara tanda-tanda orang yang tidak ridho kepada Allah adalah akan mendapatkan kemarahan dari Allah dan kekecewaan baik didunia dan diakhirat kelak. Diantara tanda orang yang mendapatkan taufik dari Allah ketika diuji dengan suatu musibah adalah ia keluar dari cobaan tersebut dengan keadaan yang lebih baik dari pada sebelum nya. keimanan nya kepada Allah kesadaran dan perhatian dan mengambil pelajaran dari nya.
Dan diantara musibah itu -wahai hamba-hamba Allah- adalah apa yang telah terjadi dengan dunia sekarang ini terserang oleh wabah pandemi yang melukai tubuh dunia ini dengan cakarnya selama dua tahun berturut-turut. Dunia terdampak terpengaruh negatif dari nya baik dari sisi kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan perjalanan kehidupan banyak orang. Pandemi juga telah menghancurkan seluruh dunia yang mana didalam nya terdapat kekuatan dan kekukuhan dan kita sekarang berharap pandemi ini berakhir atas izin Allah yang maha pengasih dan lagi maha penyayang.
Dan tidak sepantasnya kita menjadi lebih lemah, setelah apa yang telah kita upayakan untuk menghilangkannya. Dan sebaliknya juga kita tidak boleh menganggap remeh yang baru melanda dunia kita saat ini. Tetapi harus menyertakan padanya untuk selalu bertawakal kepada Allah dan berikhtiyar. Karna keduanya merupakan diantara cara kita untuk menghilangkannya. Dan sesungguhnya Bertawakal kepada Allah juga tidak menafikan untuk selalu berikhtiyar kepada Allah sebagaimana yang telah disyariatkan, dan juga berikhtiyar tidak merusak tawakal kita.dan akan tetapi merupakan jalan untuk mentaati Allah Ta’ala dan mana telah diperintahkan kepada semua untuk mencapainya.
Dengan keimanan, bahwasanya ia tidak berpisah dengan sendirinya. Akan tetapi ia menjadi penyebab yang mana Allah Maha Agung atas kekuasaannya. Tawakal -wahai hamba-hamba Allah- bagaikan sepasang Sayap burung agar seimbang kedua nya untuk terbang. Ridho dengan ketentuan yang telah Allah tetapkan dan melakukan amalan sesuai dengan ketentuan nya.
Tidak ada ikhtiyar tanpa bertawakal, dan tidak juga bertawakal tanpa berikhtiyar. Orang yang diberikan taufik adalah ada orang yang dapat menyatukan nya antara kedua nya dengan baik. Karna Ikhtiyar tanpa tawakkal merupakan kesombongan yang akan membinasakan kita. Dan tawakkal tanpa ikhtiyar merupakan kesia-siaan yang nyata adanya.
Syaikhul islam Ibnu Taimiyah rahimahullah Ta’ala telah mengatakan dengan perkataan sebagian perkataan salaf. Bahwasanya berpaling nya hati kepada ikhtiyar merupakan celaan didalam aqidah. Meninggalkan ikhtiyar yang mana itu menjadi penyebab kerusakan didalam pola berpikir dan berpaling dari ikhtiyar merupakan celaan didalam agama.
Bukan sesuatu yang asing /aneh juga yang demikian itu -wahai hamba-hamba Allah- sesungguhnya Allah telah menggandengkan mukjizat para nabi dengan ikhtiyar.sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman kepada Nabi Nuh ‘alaihi wa sallam :
وَٱصْنَعِ ٱلْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا.
Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami.
Dan Allah berfirman kepada musa ‘alaihi wa sallam dalam firmanNya :
فَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْبَحْرَ ۖ
Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”.
Dan Allah berfirman :
ٱسْلُكْ يَدَكَ فِى جَيْبِكَ تَخْرُجْ بَيْضَآءَ مِنْ غَيْرِ سُوٓءٍ.
Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia keluar putih tidak bercacat bukan karena penyakit,
Dan Allah berfirman kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam didalam firmanNya :
۞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ بَلِّغْ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
Dan Allah telah berikan kekuasaan kepada zulkarnain dan telah diberikan jalan untuk mencapai segala sesuatu dan itu tidak mengahalaginya dari berikhtiyar, Allah berkata dalam firmanNya :
{قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا} [الكهف : 95]
Dia zulkarnain telah berkata : apa yang telah diberikan Tuhan kepadaku lebih baik maka bantulah aku dengan kekuatan untuk membuat dinding pembatas antara kalian dan mereka.
Sesungguhnya ikhtiyar merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan ini, baik dari sisi segi agama dan dunia. Sementara mengabaikan nya adalah kemalasan nya yang tidak bisa diterima Dan kekurangan dalam bertawakal.
Imam muslim meriwayatkan dalam shohih nya bahwasanya rabiah al aslami radhiyallahu anhu Meminta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menemaninya disurga kelak beliau berkata :
فَقُلْتُ : أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ ، قَالَ : أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ ، قُلْتُ : هُوَ ذَاكَ ، قَالَ : فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ “.
Maka sayapun menjawab, ‘Aku meminta kepadamu agar memberi petunjuk kepadaku tentang sebab-sebab agar aku bisa menemanimu di Surga’. Beliau menjawab, ‘Ada lagi selain itu?’. ‘Itu saja cukup ya Rasulullah’, jawabku. Maka Rasulullah bersabda, ‘Jika demikian, bantulah aku atas dirimu (untuk mewujudkan permintaanmu) dengan memperbanyak sujud (dalam shalat)‘”
perhatikanlah -wahai orang-orang yang Allah pelihara- bagaimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam meminta rabiah untuk berikhtiyar, sementara kita tahu bahwasanya doa Rasulullah itu pasti mustajab.
Ibnu Abi dunya telah meriwayatkan muawiyah bin Abi qurrah dari seraya berkata umar bin Khattab radhiyallahu anhu bertemu dengan rombongan dari negri taman lalu bertanya Siapakah kalian, lalu mereka menjawab : kami adalah orang-orang yang bertawakal. Lalu Umar pun menimpali : sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang berpaku tangan.dan Sesungguhnya orang yang bertawakkal adalah orang yang menabur benih diladang lalu mereka berserah diri kepada Allah.
Sungguh indah perkataan seorang yang berujar dalam syair bait :
توكل على الرحمن في الأمر كله ولا ترغبن في العجز منع على الطلب.
Bertawakal lah kepada Allah dengan semua perkara dan jangan sampai kalian lemah berusaha disuatu saat.
Apakah kalian tidak melihat ketika Allah mewahyukan kepada maryam :
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَباً جَنِيّاً
Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu (QS Maryam: 25)
jika Allah mengkehendaki maka ia pasti akan memperolehinya meski tanpa menggoyangnya pelepah pohon tsb. Dan Segala sesuatu itu berkaitan dengan sebab usaha.
Jika memang hal tersebut sudah menjadi ketetapan, maka dari sesuatu yang paling penting untuk menghilangkan bencana wabah ini atas kekuasan dari Allah Ta’ala adalah dengan menempuh segala jalan ikhtiar, salah satu usaha yang kita lakukan manfaatnya adalah dengan berobat dan dalam melakukan vaksinasi dengan berkaitan dengannya. Kenapa kita berat menerimanya?!
padahal Orang-orang yang berkompeten dibindang nya dan para pakar Dunia pun telah mengakuinya. organisasi kesehatan Dunia dan lokal pun sudah menjelaskannya. Dan berbagai negara dan pemerintahannya pun yang tidak bimbang dan ragu juga telah menggunakan nya. Maka dari itu diwajibkan kepada setiap individu pada saat ini agar meningkatkan kesadaran dan bersikap baik dalam menghadapi masalah ini dan keluar darinya dengan mengurangi bahayanya.
agar diketahui juga bahwasanya mengikuti isu-isu yang membuat keraguan dan menyebarkan berita-berita yang dapat melemahkan semangat adalah rintangan yang besar untuk mengakhiri pandemi ini.
Sesungguhnya hal itu adalah hoaks yang digambarkan oleh sebagian orang dan menimbukan keraguan terhadap vaksin wabah tanpa pengetahuan. Dan sesuatu yang mendorong mereka berbuat demikian adalah tunduk dan patuh kepada penyebar fitnah dan kekacauan serta terpengaruh dengan hal-hal yang membuat ketakutan. Keraguan orang-orang yang bimbang yang disebabkan oleh orang ini karena terpengaruh rumor dan pondasi nya sangat lemah dari sarang Laba-laba tanpa kekang dan kendali. Dengan demikian mereka menggagalkan penyempurnaan dengan terangkatnya wabah ini dengan berikhtiar bagi hamba-hamba Allah dan sebagai anugrah dan rahmat dari sisi-Nya.
Sesungguhnya berpegang atas desas desus yang telah dirumorkan yang tersebar berpotensi membahayakan dan tidak mendatangkan manfaat, melambatkan dan tidak membuat memajukan. Dan merusak sistem kesadaran sehingga pendukungnya bercerai berai dan berintangi aturan yang sempurna.
Maka esungguhnya suatu rumor yang tidak tersebar disuatu komunitas kecuali akan mempengaruhi nya dan tidak dicabut darinya kecuali menghiasi nya. Dan kalau sekiranya tidak ada bahayanya selain menimbulkan keraguan dan berbagai upaya maka niscaya nya itu sudah cukup.
Merupakan sesuatu kesedihan Wahai hamba-hamba Allah…
Sungguh menyedihkan,mereka Orang-orang yang menimbulkan keraguan terhadap vaksin. Bagaimana mereka menjelekkan kesepakatan dunia tentang manfaat nya, dan yang lebih membingungkan lagi adalah kita tidak melihat yang menyebarkan keraguan ini kepada vaksin obat yang lain sebagaimana mereka ragu terhadap vaksin pandemi ini. Dan Justru kita mendapati mereka, obat yang berpengaruh negatif tanpa bertanya dan kehati-hatian. Kemudian bisa jadi mereka menggunakan vaksin juga tapi apakah dia setaraf dengan vaksin pandemi ini. Dari sisi kredibilitas nya dan atau mengakuannya. Mereka buta melihat kelalaian yang telah mereka buat baik salah dalam makanan dan kesehatan dan yang lainnya. Serta berbicara yang sok tahu tentang vaksin wabah ini. Mereka tidak melihat gunung yang keliatan dilupuk mata. Akan tetapi mereka memandang belek dimata. Keadaan mereka sama seperti keadaan orang-orang yang bermudah²an terhadap mengalir nya darah dan mereka bertanya tentang membunuh nyamuk ditanah suci.
Semoga Allah menghilangkan kita semua sifat lemah dan malas, dan mengikuti hawa nafsu dan ditimpa berbagai macam penyakit.
Khutbah kedua…
Bertaqwalah kepada Allah wahai hamba-hamba Allah….
Ketahuilah dengan kita menyanjungkan pujian kepada Allah. Melihat gejala wabah ini semakin berkurang dan sudah berada diambang pintu, itupun jika semua orang mau menuruti Apa-apa yang telah ditentukan dan kewajiban kita semua adalah menyatukan tangan dalam menghantar kan wabah tsb keluar dari kehidupan kita tanpa kembali atas izin Allah. Dan itu semua tidak akan terjadi kecuali semua kita merasa memiliki tanggung jawab. Kesempurnaan pekerjaan tidak akan tercapai kecuali atas pertolongan dari Allah dan kesadaran kita bersama. Dan ini tidak akan berjalan kecuali dengan bergegas menjalankan vaksinasi.perniagaan dan kehidupan tidak akan kembali seperti sedia kala sampai benar-benar datang dari kesadaran kita bersama.
Dan Lindungi lah diri dan komunitas kalian -wahai hamba-hamba Allah- karna setiap orang darinya kita adalah bagian bangunan masyarakat yang tersusun kokoh. Maka waspadalah jangan sampai Pondasi-pondasi nya terguncang karna kelalaian kalian. Dan waspadalah terhadap surutnya gejala pandemi ini dan berakhir nya dalam waktu yang dekat. Dengan melalaikan tindakan mencegahan yang mengawal dan menghindari faktor tersebarnya sampai kalian menjejaki batas terakhir. agar kita tidak mundur jauh kebelakang disebabkan kelengahan kita dan terpedaya sehingga melihat akhirnya sebelum kita mencapainya.
Dan sesuatu yang harus diingatkan adalah barangsiapa yang membolak balikan pandangan nya ke arah kanan dan kiri, maka pastilah ia akan mengetahui akan hakikatnya dengan yang telah dianugerahkan Allah kepada Kita. Dinegeri kita yang baik ini,berupa keunggulan yang nyata didalam menghadapi pandemi ini maka itu merupakan kenikmatan yang sudah sepantasnya kita bersyukur kepada Allah dan atas taufik-Nya yang telah diberikan.
Allah berfirman :
وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)
Dan ucapan Terima kasih dan karunia Allah yang telah Allah Anugrah kan yang turut berpartisipasi didalam menghadapinya. Kepimpinan negri ini dan smoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan taufik kepada Jajaran kementrian dan juga lembaga-lembaga, relawan baik individu maupun kelompok. Rasulullah bersabda :
لا يشكر الله من لا يشكر الناس
“Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda dalam hadist yang shohih :
مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ
“Barangsiapa yang telah berbuat suatu kebaikan padamu, maka balaslah dengan yang serupa. Jika engkau tidak bisa membalasnya dengan yang serupa maka doakanlah ia hingga engkau mengira doamu tersebut bisa sudah membalas dengan serupa atas kebaikan ia”
Dan Sholawat dan salam kita haturkan kepada manusia yang terbaik Muhammad bin abdillah shallallahu alaihi wa sallam syafaat dan pemilik telaga nya diakhirat kelak.
Simak Videonya berikut ini :